Kesadaran bukanlah sensasi fisik atau indrawi yang Anda rasakan saat bermeditasi. Pencerahan bukanlah merasa nyaman untuk sesaat. Penemuan jati-diri bukanlah cahaya yang Anda lihat dengan mata tertutup. Seorang meditator yang sungguh sadar dan tercerahkan melampaui segala persaan, sensasi, dan lain-lain, dan menyadari kesatuan dengan seluruh keberadaan.

(This is Truth That too is Truth by Svami Anand Karishna, www.booksindonesia.com)

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Saya dahulu mendambakan melihat cahaya yang belum pernah saya lihat di bumi. Merasakan seakan terbang ke langit ke tujuh atau apa pun yang orang pernah ceritakan. Dan menurut mereka itu dianggap pencerahan. Namun setelah saya belajar di tempat ini, saya baru sadar bahwa yang mereka pernah kisahkan bukanlah pencerahan.

ternyata yang mereka alami sekedar halusinasi dari keinginan. Dan setelah memahami apa yang disebutkan sebagai mind, gugusan pikiran serta perasaan, saya jadi menyadari bahwa semuanya permainan sang mind. Mind adalah ego yang sangat canggih melakukan penipuan. Namun mind juga bisa membantu memberikan kesadaran yang lebih tinggi. Manusia bisa bergerak serta berpikir karena adanya mind. Bingung???!!!

Sama dengan saya sebelum belajar dan membaca buku di tempat yang sebutkan pada awal. Banyak pemahaman yang sulit saya dapatkan dari luar padepokan tersebut. Saya dahulu masih berpikir bahwa yang disebutkan pencerahan adalah sensasi fisik atau pun indrawi. Saya tidak sadar bahwa semuanya masih berkaitan dengan rasa yang dapat dirasakan oleh indra penglihatan maupun indra sentuhan pada tubuh.

Pencerahan adalah penemuan diri sejati. Seorang meditator sejati yang sudah mengalami pencerahan adalah mereka yang menyadari adanya kesatuan seluruh keberadaan. Para suci, utusan Tuhan, avatar menunjukkan hal tersebut. Santo Fransiskus Asisi memiliki sifat yang sungguh mengasihi benda hidup. Ia melihat tumbuhan serta hewan tidak berbeda dengan dirinya. Ia telah melihat kesatuan dalam seuruh alam semesta ini. Ia telah melihat esensi bahwa yang ada dalam makhluk hidup maupun mati tunggal adanya. Ia bisa memiliki tingkah yang kita anggap aneh. Ia bisa berlama memeluk sebuah pohon. Ia bersahabat dengan semua hewan. Sebaliknyam hewan pun tidak takut mendekatinya.

Rasa kasih yang meluap dari dirinya membuat hewan tidak merasakan takut berdekatan. Pancaran sinar kasih ini dirasakan oleh hewan. Pikiran dan perasaan hati terpancar kuat dari seseorang. Para hewan serta makhluk hidup lainnya tidak bisa dibohongi oleh perasaan yang palsu atau pun dipaksakan. Para hewan serta tumbuhan hanya kenal satu bahasa, bahasa getaran.

Belajar dari Santo Fransiskus Asisi, setiap orang bisa mengembangkan rasa kasih yang sama. Saat rasa kasih sudah memancar dari seseorang berarti orang tersebut telah mengalami pencerahan. Mengalami pencerahan berarti sadar adanya kesatuan antara kita semuanya. satu organisme kehidupan. Saat kita menyakiti sesama manusia atau makhluk hidup lainnya, kita serasa menyakiti diri sendiri.

Inilah sebabnya pada salah satu ayat dalam buku yang ditinggalkan oleh seorang suci di Timur Tengan mengatakan bahwa menyakiti satu pun sesama manusia sama saja menyakiti seluruh umat manusia. Beliau Yang dimuliakan sangat memahami yang dirasakan oleh Santo Fransiskus Asisi.

Sadar bahwa kita semua sebagai satu organisme kehidupan adalah pencerahan. Dan amat sangat sulitnya adalah bagaimana cara maintain atau menjaga agar kesadaran itu tidak hanya sesaat. Terbukti bahwa menjaga kesadaran tetap pada level tetap sadar adalah amat sangat sulit. Kebanyakan orang terjebak bahwa kesadaran atau pencerahan adalah akhir perjalanan spiritual. Pergaulan serta kumpulan dengan teman satu pemikiran amat sangat penting. Panduan seorang Guru Sejati amat dibutuhkan. Sangatlah utama peran seorang Guru Sejati dalam kehidupan ini.