Semakin banyak keinginan semakin menumpuk penderitaan….
Itulah hukum alam….
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Itu juga yang diperingatkan oleh Sang Resi Buddha Sidharta….
Itu juga yang disampaikan oleh Jesus…..
Baginda Rasulullah SAW pun telah menyampaikan hal yang sama…
Mungkin dan memang benar pera suci menyampaikan dengan bahasa bahasa berbeda, namun tujuannya satu:
Bahagia dan ceria sudah ada dalam diri setiap insan
Yang dibutuhkan hanya menyadari yang sudah kita miliki. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali #InnerJourney. Perjalanan ke dalam diri. Perjalanan ke luar diri telah membuat orang mengalami penderitaan. Pengalaman ini telah berulang kali dalam beberapa kehidupan. Okey, jika ada yang tidak berkenan mengenai kehidupan masa lalu. tidak masalah. Marilah kita tidak usah melihat jauh ke belakang, kehidupan masa lalu.
Keinginan
Coba mari kita renungkan secara lebih dalam, bukan kah semua derita yang kita alami bermula dari keinginan? Keinginan yang tidak terpenuhi menjadikan kita kecewa, marah kesal dan gundah gulana. Pikiran kita teringat pada kejadian lalu yang menjadikan kita kecewa. Pikiran kita tidak move on dari peristiwa yang kita ‘anggap’ merugikan kita.
Perhatikan kata ‘anggap’. Jadi jika kita telusuri dan renungkan, sesungguhnya semua berawal dari kata ‘anggap’. Kita menganggap bahwa terpenuhinya keinginan kita menjadikan diri kita bahagia dan senang. Benarkah???
Berapa lama kita senang ketika kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan? Misalnya kita ingin hape IPhone terbaru yang belum beredar di pasaran umum. Lets say satu minggu. Bukan kah minggu-minggu berikutnya rasa senang dari terpenuhinya keinginan akan pudar dengan secara perlahan? Inilah sifat manusia. Cepat berubah pikiran. Tetapi satu hal yang perlu dicatat. ini juga sesuai hukum alam. Perubahan itulah yang abadi. So, inipun wajar. Hal biasa….
Yang tidak biasa adalah menyadari pentingnya perjalanan ke dalam diri, #InnerJourney.
Ya, perjalanan ke dalam diri akan menjadikan kita sadar akan tujuan keberadaan kita di bumi.
Dengan menyadari tujuan kelahiran, kita men-syukuri hidup ini. Kita tidak lagi berburu keinginan yang sesungguhnya menyeleweng dari tujuan kelahiran. So, ke-melencengan inilah sumber penderitaan. Dan jika kita menyadari hal ini, dengan sendirinya kita kembali ke jalur Ilahi. Jalur Dia yang Mah membahagiakan…..
Mengapa masih saja bertahan di jalur neraka?????