Menghadapi kekecewaan

Banyak dari kita bertanya: ‘Bagaimana menghadapi kekecewaan?” Tidak perlu bingung. Kita bukan orang satu-satunya yang sering menghadapi kekecewaan. Banyak orang juga mengalami kekecewaan. Adalah suatu yang tidak normal bila seseorang tidak mengalami kekecewaan. Selama kita hidup di dunia selama itu pula kita mengalami kekecewaan.

Hal mesti kita sadari adalah penyebab dari timbulnya rasa kecewa. Tidak terpenuhinya keinginan adalah penyebab utama kekecewaan. Selama kita hidup di bumi ini selama itu pula kita membutuhkan benda untuk memenuhi kelengkapan hidup di alam bumi ini.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Namun, satu hal yang perlu dicatat bahwa rasa kecewa berlebihan terjadi kala kita sangat menginginkan. Keinginan yang amat sangat inilah penyebab kita kecewa berlebihan. Misalnya, kita sangat mencintai seorang pria/wanita. Keinginan kita kemudian menciptakan bayangan bahwa bila saya menikah dengan si polan, saya akan bahagia. Ternyata keinginan kita tidak kesampaian. Maka dipastikan kita mengalami kekecewaan yang amat dalam. Bahkan sebagain orang bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang sesungguhnya juga salah pengertian.

Yang tepat adalah gangguan kewarasan berpikir. Bukan jiwanya terganggu. Jiwa tidak pernah terganggu. Jiwa murni adanya. Jiwa sebagai yang menghidupi di alam ini. Tanpa eksistensi jiwa, tidak ada kehidupan di bumi ini. Yang perlu diketahui adalah perbedaan: Jiwa invividu, Kumnpulan Jiwa atau Purusa, dan Sang Maha Jiwa Agung. Tentang hal tersebut sudah saya ulas dalam tulisan ini.

Hidup Spiritual

Ya, hidup secara spiritual adalah satu-satunya jalan untuk mengatasi rasa kekecewaan yang kerap terjadi dalam kehidupan kita. Hidup secara spiritual berarti kita harus meluaskan pandangan atau cara pandang kita.

Dengan cara ini, kita bisa mensyukuri bahwa yang kita alami bukanlah hanya terjadi pada kita. Sakit hati tidak terpenuhinya keinginan dialami oleh setiap orang. Misalnya, kita kecewa karena keinginan untuk mendapatkan sepatu baru belum terlaksana. Karena kita masih punya sepatu yang lama. Dan kita belum memiliki uang untuk membeli.

Pernahkan kita memperhatikan ada sebagian orang tidak memiliki kaki? Bila kita mau membuka cara pandang kita, kita akan mengubah kekecewaan kita dengan rasa penuh syukur. Karena kita dikaruniai kaki.

Pendek kata, hidup secara spritual bukanlah hal yang sulit. Dengan senantiasa bersyukur terhadap segala sesuatu, itulah hidup secara sipirual.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak video di bawah ini: