“Bumi dan langit Ku tidak dapat memuat Ku. Tetapi hati hamba Ku yang berimanlah yang lemah lembut dan tenang, yang dpt memuat Ku.”

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Hadis yang indah. Hadis ini mengingatkan bahwa Tuhan meliputi alam semesta. Bahkan bumi dan langitpun tidak akan mampu memuatnya. Dia melebihi bumi dan langit. Namun Dia bisa dimuat dalam hati hamba Nya yang beriman serta lemah lembut dan tenang.

Apa makna dari kalimat: Tetapi hati hamba Ku yang berimanlah yang lemah lembut dan tenang, yang dpt memuat Ku?

Seseorang yang berhati lembut adalah seseorang yang menyadari bahwa kasih itulah Tuhan. Kita semua masih ingat bahwa dalam setiap surat dalam Alquran tentu diawali: Atas nama Tuhan Pengasih dan Penyayang. Kasih dan sayang adalah sifat Tuhan. Artinya bahwa Tuhan bisa berada dalam hati seseorang yang memiliki sifat Kasih dan Sayang. Sifat utama Tuhan. Dengan kata lain, orang tersebut telah memiliki frekuensi yang sama dengan sifat Tuhan.

Dalam hati orang tersebut tiada lagi istilah kebencian atau sifat kekerasan yang tidak selaras dengan sifat Tuhan. Semua orang sesungguhnya memiliki sifat Tuhan yang maha lembut ini. Mau bukti???

Mari kita perhatikan sifat setiap orang. Saat seseorang disuruh memilih untuk tidur di atas pembaringan, ada dua pilihan: pembaringan yang empuk dan kasar. Dapat dipastikan orang tersebut memilih pembaringan yang lembut. Artinya bahwa sesungguhnya dalam diri setiap orang memiliki kelembutan. Pertanyaan besarnya adalah: Mengapa orang kadang bersifat kasar dan keras?

Pergaulan dan doktrin. Inilah yang tertanam dalam diri orang tersebut. Tepatnya dalam pikiran orang tersebut. Orang tersebut masih dibawah kendali pikiran, belum dalam kendali hati yang lembut. Orang tersebut masih dikuasai oleh pikiran. Tepatnya dikuasai oleh intelektual, bukan intelegensia. Ia masih dibawah perbudakan orang sekitarnya…

Seseorang bisa berhatiu tenang jika ia sadar bahwa segala kebutuhan telah dicukupi oleh Tuhan. Ia memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Seseorang tidak mungkin tenang pikirannya jika ia belum memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Mereka yang dikuasai oleh keinginan akan selalu gelisah berburu dan mengejar tiada henti.

Sedangkan seseorang yang bisa menyadari bahwa sesungguhnya keinginan adalah perbudakan, ia akan selalu bersyukur dengan segala sesuatu yang dimilikinya. Ia selalu bersyukur terlebih dahulu sebelum meminta sesuatu. Alhasil, ia tidak lagi ingin melakukan permintaan.

Beriman berarti percaya penuh. Seseorang yang beriman tidak akan banyak menuntut. Ia percaya penuh bahwa Tuhan telah memberikan bekal untuk mengarungi kehidupan di dunia. Tiada satupun yang mengaku beriman tetapi hatinya tidak tenang dan lembut.

Dapat dipastikan bahwa mereka yang beriman berhati lembut dan tenang. Tuhan belum bertahta dalam hati orang tersebut..