Ke tiganya sesungguhnya satu jua. Tidak terpisahkan. Mind adalah satu-satunya yang melekat dalam tubuh manusia, sementara yang dua lainnya adalah turunan atau bentukan mind. Tidak satupun manusia yang pernah diajak berjudi oleh setan. Dan tidak satupun manusia pernah diajak berbuat baik oleh Tuhan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Selama ini kita dibentuk oleh masyarakat. Masyarakatlah yang menjadikan mind kita percaya bahwa setan itu kerjanya menggoda untuk berbuat keburukan. Jika kita melihat perempuan cantik pikiran kita terus melanglang buana. Seandainya dia jadi istriku dan selanjutnya. Jika pikiran ini diperturutkan, kemudian kita melakukan kesalahan yang fatal dan berujung hukuman, kita kemudian menyalahkan setan.
Atau lucu lagi bilang Tuhan sedang menguji. Tidak terpikirkan oleh kita sebelum melakukan tindakan yang ceroboh ini sudah berkonsultasi dengan setan atau Tuhan. Tuhan juga selama ini dibentuk oleh opini masyarakat yang ditanamkan ke pikiran kita. Dan lucunya, tiada seorangpun yang pernah berpikir dari mana mereka begitu yakin bahwa Tuhan ada? Juga dari kitab dan kata ulama.
Coba perhatikan, semua dari yang bukan pengalamannya sendiri. Kita tahu bersama bahwa Tuhan itu biangnya goib. Tiada terpikirkan oleh manusia. Karena segala sesuatu yang BISA terpikirkan oleh manusia PASTI MUSNAH. Jika tidak percaya, tolong bantu saya menunjukkan satu saja yang terpikirkan oleh manusia abadi. Yang berarti tidak berubah. Yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Tuhan abadi adanya.
Coba saja dari dulu sampai sekarang Tuhan selalu disebut ada. Berarti kan abadi. Makanya dalam Islam, yang utama dan pertama adalah: AWALUDDIN MAKRIFATULLAH. Jika sudah kenal apa dan siapa yang disembah baru masuk ke hakekatnya Tuhan itu apa.
Jika yang disembah saja tidak dikenal, sangat merepotkan jika dengan pemahaman yang sangat terbatas berbicara tentang Tuhan. Sesungguhnya untuk kenal Tuhan juga tidak susah-susah amat. Kenali sifatnya yang utama. Kenali alam sebagai wujud manifestasinya.
Jangan gampang bicara: ‘Itu kan musyrik dsb’. Jika balik ditanya, pasti tidak mampu menjelaskan. Kembali bilang:’ Katanya kitab atau ustads… atau siapa lagi..’ Inilah keterbatasan kita. Jika sadar kita terbatas, maka kita harus sadar dan berusaha mencari yang lebih dalam lagi.
Percayai dulu kemudian meyakini. Untuk meyakini kita mesti mengalami. Bukan sekedar katanya. Atau dari buku. Jika tidak dilakoni, kita akan seperti keledai yang sedang menggendong buku. Untuk mengalami Tuhan sangat perlu. Karena Tuhan tidak dapat dilihat, di dengar atau diraba oleh pancaindera kita. Tuhan hanya bisa dirasakan secara ghoib pula. Hati adalah gaib, maka hanya dengan rasa hati Dia bisa dirasakan.
Mengasah rasa kasih dalam diri. Untuk menimbulkan rasa kasih harus dipraktekkan melalui benda wujud. Sangatlah sulit kita mencintai Tuhan. Karena Tuhan Mahaabstrak. Amat sangat sulit mencintai sesuatu yang abtrak. Sebagai bukti. Cintailah seorang wanita atau tempat yang belum pernah anda lihat. Bisa??? Nah melalui wujud ciptaannya kita memancing rasa kasih dalam hati. Secara perlahan. Jika rasa kasih sudah muncul, nanti ada kebahagiaan tanpa alasan. Dari situ muncul kerinduan terhadap sesuatu yang ia sendiri merasa asing…… Mind, Setan, dan Tuhan…… Semua berpangkal dari mind……
