Suatu hal yang sangat sulit. pemahaman tentang spiritual tidak bisa didiskusikan. Kita berdikusi menggunakan mind atau pikiran. Penggunaan pikiran mau tidak mau pasti melibatkan ego. Tentu kita semua tahu bahwa ego pasti ingin menang sendiri. Ingin dianggap paling hebat. Inilah sifat ego……

Berdasarkan ini ketika suatu saat saya diundang bergabung dalam suatu group tentang Spiritual, saya lebih baik menarik diri mundur. Bukan tidak mau berbagi, tetapi menghidarkan diri dari perdebatan yang tidak berujung pangkal. Dapat dipastikan setiap orang sudah merasa berpengalaman tentang spiritual. Kita lupa bahwa spiritual harus dilakoni agar menjadi bijak.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pengetahuan yang tidak diterapkan menjadi filsafat…….

Pengetahuan yang dilakoni menjadi kebijaksanaan……

Jika ajang diskusi yang dibahas tentrang pengalaman, pasti tidak akan sama. Bagaikan pengalaman orang buta. Setiap orang hanya mampu menyentuh satu sisi kebenaran. Pada hal, kebenaran memiliki banyak sisi. Ini sebabnya diskusi tentang spiritual akan berujung perdebatan sebagai pemuas ego. Hal ini justru menghambat perjalanan spiritual Karena yang menang adalah ego spiritual.

Ada suatu pengalaman yang menarik…….

Ada suatu acara retret yang delenggarakan oleh satu kelompok. Banyak peserta yang mengikuti. Sebagian besar orang sudah pernah ikut serta seperti ini. Menjelang satu hari terakhir, dua orang tidak mau mengikuti retret tersebut. Mereka berpendapat bahwa retretnya masih di level bawah. Yang dibahas hanya makanan.

Memang dalam retret tersebut dibahas tentang makanan. Tentu makanan yang berkaitan dengan spiritual. Kita sadar bahwa jenis makanan sangat berpengaruh pada kualitas spiritual. Jenis makanan yang kita asup sangat berpengaruh terhadap jenis emosi yang akan dialami. Seorang pemakan daging selain berbahaya bagi kesehatan, bagi yang sudah uzur, juga sangat memengaruhi kualitas emosional. pada umumnya pemakan daging memiliki temperamen yang lebih tinggi daripada non meat eater. 

Kembali pada dua orang yang memilih meninggalkan retret sebelum waktu berakhir secara resmi. Sebelum meninggalkan retret, saya sempat memperhatikan salah satu dari mereka. Mereka keluar pagar tempat retret berlangsung. Setelah saya intip, ternyata mereka sedang merokok. Area retret adalah wilayah bebas rokok. Pihak penyelenggara menyadari bahwa rokok merusak tubuh. Dengan kata lain, mereka yang belum bisa mengendalikan rokok adalah budak indra. Selain itu, tindakan merokok juga sedang merusak tubuh sendiri. Bukan kah tubuh kita adalah kuil Tuhan? Artinya kita sedang merusak kuil Tuhan.

Kita bisa memahami bahwa ternyata mereka yang meninggalkan retret, karena dianggap masih rendah tingkatannya, belum mampu mengendalikan keinginan indrawi. Dengan kata lain masih jadi budak indrawi. Inikah spiritual tingkat tinggi? Mengasihi tubuh sendiri saja belum bisa, bagaimana akan mengasihi orang lain? Bukankah dpiritual akan bersinggungan dengan kasih?

Pemahaman seperti ini sangat sulit dibagikan pada orang lain yang tidak sefaham atau berguru di tempat yang sama. Kita bisa berbagi jika pemahaman tentang spiritual sudah sama. Jika pemahaman tentang pengertian spiritual tidak sama, berbgai hanya akan memperbesar ego…….

Sayangi mutiara kesadaran. Jangan bagikan mutiara pada babi. Ini kata para pendahulu kita. Kita tahu bahwa babi tidak kenal mutiara. Jika mutiara termakan oleh babi, bisa kesedak dan akhirnya mati. Bisa repot kita. Bukan dimaksudkan bahwayang saya fahami adalah mutiara. Tergantung persepsi masing-masing. Sebaikan dilakoni pemahaman yang sudah kita peroleh agar menjadi kebijaksanaan. Jangan hanya menjadi pemulung pengetahuan tetapi tidak mau melakoni, akhirnya kita hanya sebagai filsafat pemuja ego…..

Keterbukaan diri sangat dibutuhkan jika ingin mendapatkan mutiara. Terbuka berarti meminggirkan ego. Jika ego menutupi pikiran kita, lebih baik tidak usah berdiskusi. Kontemplasi dan penyerahan diri. Itu kata kunci jika ingin menapak jalan spiritual…….