Benarkah seorang lawan lebih bermanfaat daripada teman? Mari kita perhatikan cuplikan di bawah ini:

Tidak ada positivitas tanpa negativitas. Bahkan, negativitas harus mendahului positivitas. Bagaimana bisa Anda makan bila Anda tidak lapar ? Rasa lapar, atau setidaknya, keinginan untuk makan harus mendahului tindakan makan yang sesungguhnya.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

( Butir 80 dari 108 Pil Kuat Kebijaksanaan, Anand Krishna )

Penyakit dulu yang ada, setelah itu orang bingung cari obat. maka ia belajar lebih jauh untuk mengatasi penyakit. Jadi apakah negatif perlu dimusuhi?

Adanya masalah justru bermanfaat untuk menjadikan manusia berkembang ke arah yang lebih baik.  Seorang musuh bahkan lebih berjasa daripada teman. Seorang musuh membuat seseorang menjadi semakin kuat. Seorang teman yang selalu memuji menjadikan seseorang terlena dan bahkan bisa berujung pada kematian.

Sepertinya keberadaan dunia juga demikian. Bukan kah dunia berawal dari kegelapan? Setelah itu baru ada terang. Dalam suatu ruangan yang gelap, cahaya dibutuhkan. Bukan sebaliknya kan? Gelap tidak datang. Gelap hadir jika cahaya tiada.

Jangan hindari masalah. Adanya masalah membuat seseorang tumbuh menjadi kuat. Semakin tidak ada masalah semakin membuat seseorang menjadi lemah. Segala obat yang ada saat ini bermula dari penyakit terlebih dahulu.

So, untuk mengatasi ketakutan, janganlah lari. Rangkul lah ketakutan tersebut. Misalkan, ada yang takut gelap. Semakin menghindar dari gelap, ketakutan semakin besar. Masuklah dalam gelap. Peluk lah kegelapan, maka ketakutan pun sirna.

Ketakutan dalam bahasa Inggris disebut F.E.A.R. Kependekan dari False Emotion Appearing Real Emosi palsu  yang tidak nyata tetapi tampak nyata. Hal yang belum tentu benar akan melukai kita tetapi telah membuat emosi kita rusak. Kita tahu bahwa emosi yang negatif akan berdampak negatif pada kesehatan.

Dalam kehidupan pun demikian. Kita selalu memusuhi yang negatif. bahkan ada beberapa motivator yang menganjurkan agar meniadakan pikiran negatif. Suatu hal yang tidak mungkin. Yang bisa dan baik untuk perkembangan jiwa kita adalah sikap positif.

Sikap positif berarti menerima negatif sebagai negatif. Bahkan justru bisa memanfaatkan hal negatif untuk peningkatan kekuatan dalam diri kita. Misalkan bunga mawar. Bunga indah merupakan hal positif. Duri yang ada pada tangkai mawar adalah hal negatif. Bunga mawar menjadi bunga yang utuh dan indah saat ada duri dan bunga. Menerima ke duanya dalam satu kesatuan membuat diri kita terpuaskan, inilah sikap positif.

Bersyukur adalah sikap positif. Bukan berpikir positif. Menerima penyakit sebagai penyakit kemudian berupaya mencari obat akan jauh lebih baik daripada mengutuk atau mengomel pada penyakit yang dideritanya. Saat kita menerima penyakit sebagai penyakit, kita memiliki semangat untuk berusaha sembuh dan mengupayakan obat.

Mengaduh-aduh saja dan mengomel atau mengutuki penyakit akan berakibat sangat merugikan pada diri kita. Kutukan dan omelan menjadikan kita marah yang berakibat terproduksinya hormon nor-adrenalin. Hormon beracun yang merusak tubuh kita. Kita harus berupaya rileks dan santai sehingga tubuh menghasilkan hormon beta-endorphin yang membuat tubuh kita sehat.

Dunia atau alam berawal dari kegelapan, baru terang diciptakan. janganlah memusuhi negativitas, ketika hal itu bisa kita lakukan, kekuatan dalam tubuh pun meningkat untuk mengatasi ketakutan atau kegelapan