Transpersonal adalah kodrat manusia. Mereka yang tidak juga mau melangkahkan kaki berimigrasi dari personal menuju transpersonal adalah manusia yang melanggar kodratnya. Mereka masih suka di ranah otak lawas atau old brain. Old brain adalah otak kehewanian atau mamalia. Manusia dibekali new brain atau neo cortex yang disediakan Tuhan karena keadilan Nya. Dia lah yang Mahamengetahui apa yang dibutuhkan mind manusia setelah menjani sekian ratus atau ribu kehidupan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dengan berkembangnya mind, perlu hardware yang kompatibel dengan evolusi mind. Sayangnya begitu tiba di dunia, mind yang masih saja gelisah karena dorongan nafsu hewaniah masih suka banget bermain di ranah old brain. Dia masih suka kenyamanan badaniah (personal). Keadilan Tuhan jualah yang masih memberikan kesempatan untuk bertobat. Peluang emas untuk berimigrasi dari old brain ke neo-cortex masih terbuka lebar dan tiada habisnya. Selama manusia tersebut menyukainya. Tiada paksaan. Dalam kegelisahannya di wilayah old brain, manusia ini mengajak sesamanya bermain di wilayah yang sama.
Cerita yang menarik dari buku Masnawi IV oleh Anand Krishna,www.booksindonesia.com.
Seorang tukang ikan tidak bakal betah bergaul dengan para penjual minyak wangi. Suatu ketika seorang tukang ikan salah masuk dalam suatu ruangan yang dipenuhi oleh para pedagang minyak wangi. Si pedagang ikan langsung jatuh pingsan begitu berdekatan dengan pedagang minyak wangi. Hidung yang biasa mencium amisnya bau ikan tidak kompatibel mencium wewangaian dari pedagang minyak wangi.
Saking bingungnya pedagang ikan, mereka mendekatkan minyak wangi ke hidung penjual ikan. Mereka berasumsi, pastilah si pedagang ikan cepat siuman karena dihirupkan minyak wangi. Namun malahan sebaliknya. Semakin pingsan. Dalam kebingungannya para pedagang minyak wangi memanggil penjual ikan lainnya. Pedagang ikan yang baru datang sadar bahwa kepingsanan pedagang ikan hanya bisa disembuhkan dengan bau ikan pula. Akhirnya di dekatkan ke hidung pedagang ikan, bau amisnya ikan. Dan siaumanlah temannya…
Demikianlah kisah yang menarik dari Jalaluddin Rumi. Mereka yang belum mengenal wewangian kesadaran yang dibawakan oleh para suci , avatar, dan para nabi akan mengutuk serta mencaci habis-habisan para suci yang membawakan berita baik yang akan membangunkan para manusia yang terjebak di alam hewaniah. Old brain. Mereka tidak mengenal aroma wewangian surga pencerahan.
Betapa kebesaran Nya. Dia tidak lelah mengirimkan utusannya untuk menyadarkan manusia yang masih saja tertidur lelap dalam permainan dunia. Tampaknya sibuk dan berkembang bisnisnya. Dunia yang serba gemerlap dan kedudukan tinggi tidak berarti dia mencapai kemajuan. Sebaliknya manusia seperti ini mandek perkembangannya. Ia mandek/ stuck di dunia materi. Lupa kodratnya sebagai insan ilahiah yang ke dunia ini untuk meningkatkan evolusi jiwa. Tampaknya manusia seperti ini berhasil di dunia dengan segala titel, kekuasaan dan kemewahan duniawi. Saking asyiknya bermain di dunia, lupa akan tujuan kelahiran.
Menemukan jati diri….