Lapisan ke dua adalah Pranamaikosha.

Sebagaimana disebutkan, lapisan ini berkaitan dengan energi. Sesungguhnya tidak langsung energi. Karena makna dari kata prana berkaitan dengan aliran kehidupan. Saat kita mengidentifikasikan diri sebagai energi, kita masih saja minta dihargai dan dipuja. Saat dicaci atau tidak diperhatikan, kita akan drop. Dan jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, tubuh kita menjadi sakit.

Saat kita dicaci atau dihina, apakah ada bagian tubuh yang sakit? Tidak ada. Semua hanya ‘kata’. Tampaknya hidup kita sangat dipengaruhi atau dibawah kendali ‘kata’. Kata si A, B, dan Z kita begini dan begitu. Kita langsung marah, kecewa atau sakit hati. Pada hal semua belum tentu benar. Semua ‘hanya’ kata, tetapi efeknya luar biasa. Pikiran kita jadi tidak tenang dan penuh rasa amarah dan kecewa. Efeknya, prana atau aliran kehidupan kita kacau.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Tingkah laku kita menjadi gelisah. Selalu saja kecurigaan menghantui pikiran kita. Bagaimana hidup tenang? Inilah irama aliran kehidupan yang kacau. Inilah prana yang kacau. Coba perhatikan ritme nafas kita saat itu. Dapat dipastikan kacau, bahkan sangat pendek. Jika kita mau merenung sedikit, mari kita lihat nafas monyet. Siklus nafas monyet sangat cepat, diantara 32-36 per menit. Nafas anjing diantara 16-20 siklus per menit. So, jika nafas manusia masih belum beda dengan siklus nafas anjing dan monyet, berarti tingkat kegelisahan kita tidak beda jauh dengan mereka.

Kembali pada ‘diri.’

Jika kita masih meletakkan identifikasi ‘diri’ pada level atau tingkat energi atau prana, kita masih gampang terpengaruh kata. bahkan jika kita begitu terobsesi dengan energi, kita merasa bisa menyedot energi dari alam. Kita lupa bahwa tidak ada seorang pun bisa menyedot energi dari alam. Semua hanya anggapan. Segala sesuatu adalah permainan pikiran.

Saat itu butuh perhatian dengan cara curhat atau melakukan sesuatu yang kita anggap bisa menarik perhatian orang lain, saat itu kita pada level energi rendah. Kita kecewa, marah, sakit hati atau pun khawatir, kita sedang kekurangan energi. Sebaliknya saat emosi kita baik, senang bersyukur, level energi kita berada pada tingkat positif.

Ada suatu cerita yang menarik. Seseorang teman bercerita bahwa ia memiliki saudari wanita. Suatu ketika, si wanita ini sakit-sakit terus. Kebetulan si wanita hidup sendiri, jauh dari saudara. Ketika mendengar kabar bahwa saudara nya yang wanit sakit, teman saya beserta saudara-saudara datang menjenguk. Dan ajaibnya seketika itu sembuh. ternyata si wanit merasa rindu/kangen terhadap saudaranya. Ia defisit energi, maka ia pun jatuh sakit.

Saat level energi pada tingkat rendah, pikiran kacau sebagai efek dari prana atau aliran kehidupan yang tidak stabil. Akibatnya dapat diduga, badan pun terganggu kesehatannya. Badan atau tubuh sakit disebabkan oleh prana yang kacau. Kekacauan prana berdampak pada nafas tidak teratur atau pendek-pendek. Jika nafas tidak stabil, pikiran atau mind pasti gelisah.

Lapisan selanjutnya: Manamaikosha…..