Pencahari Kebenaran, Para True Seeker Sangat Memahami Di Balik Kegelapan Ada Kebahagiaan. Di Balik Terang Menanti Penderitaan
Pemahaman para ‘True Seeker’ atau Pencahari Kebenaran Sejati amat sangat bertentangan dengan pemahaman umum. Bahkan mungkin mereka diberikan label sebagai ‘SESAT’. Tul betul sekali, mereka sangat menyadari bahwa mereka sedang tersesat. Itulah sebabnya mereka senantiasa mencari jalan untuk kembali atau balik ke asalnya. Bila mau mengalami kebahagiaan sejati, ikutilah petuah jalan yang mereka berikan.
Para pejalan spiritual menyadari bahwa terang itulah gelap. Bagi mereka, ketika terang akan terlihat segala sesuatu yang menyilaukan pandangan. Segala kenikmatan duniawi amat sangat disukai dan diburu bagi penikmatnya. Nafsu untuk menikmati kenyamanan indrawi hanya bisa dilihat pada saat ada cahaya atau dalam keadaan terang.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kita pergi ke tempat wisata untuk melihat pemandangan yang indah, hanya pada saat terang kita bisa menikmatinya. Kita mengejar barang mewah, hanya bila kita bisa melihat dalam keadaan terang. Berburu kuliner pun pada saat terang hari. Kita tidak bisa menikmati atau merasakan enaknya suatu jenis makanan bila tidak disajikan dengan bagus. Bukan kah semuanya membutuhkan terangnya cahaya?
Tampaknya terang sangat disukai banyak orang yang memang berburu untuk memperturutkan nafsu indrawi. Kenikmatan terang seperti ini bisa menjadi kegelapan bagi para para penempuh spiritual/pencari kebenaran sejati. Mereka bisa mendapatkan kebebasan sejati dalam kegelapan; gelap dalam arti tidak Sila oleh kemewahan duniawi. Namun bukan berarti mereka tidak butuh uang. Uang adalah energi bagi keberlangsungan hidup. Mereka menggunakan atau memanfaatkan uang sebagai sarana untuk menggapai kebahagiaan sejati. Mereka bukan budak indrawi. Inilah yang saya maksudkan dengan terang adalah gelap bagi para pencahari sejati.
Hanya dalam kegelapan kita semua bisa bersatu serta saling menghargai………
Bayangkan kita yang terdiri dari beberapa orang terjebak dalam suatu goa yang sangat gelap. Misalnya, sekelompok orang yang berating memburu harta karun. Damat dipastikan mereka saling bersaking untuk memilikinya. Nah pada suatu saat, mereka bersama terjebak dalam suatu goa yang amat sangat gelap., bahkan jari tangan sendiri pun tidak bisa dilihat. Mereka hanya bisa meraba dan mendengarkan.
Saat keadaan seperti itu, mereka bersama bisa bekerja sama untuk mencari upaya agar keluar dari jebakan goa yang sangat gelap. Tidak disangkal lagi, mereka akan bekerjasama untuk berupaya mencari jalan keluar dari maut. Sangat tidak mungkin mereka bersaing untuk mendapatkan harta karun.
Mereka bergandengan tangan untuk bebas dari jebakan goa yang sangat gelap. Saat itu, segala persaingan dibuang demi satu tujuan : Keluar dari jebakan goa yang bisa mematikan mereka semua.
Cerita berlanjut, mereka bisa keluar dengan selamat dari kurungan goa gelap. Akhirnya, mereka bisa menemukan harta. Begitu melihat harta yang menggiurkan, pikiran mereka langsung timbul niat serakah untuk menguasainya sendiri. Inilah keserakahan setelah melihat harta benda dalam keadaan terang. Inilah bukti bahwa terang telah menggelapkan cara pandang. Saat bersama berjuang untuk bebas dari gelapnya goa, mereka bisa bergandengan tangan. Silaunya harta benda telah menggelapkan nalar/pikiran mereka.
Harta benda telah menggelapkan cara berpikir. Inilah keadaan kita semua.
Par pencahari Kebenaran Sejati tidak akan silau atau terpengaruh cara pandangnya oleh harta benda. Mereka sangat menyadari bahwa semuanya bersifat sementara. Kegelapan itulah keabadian, gelap dari gemerlapnya harta, wanita, dan tahta/kekuasaan merupakan berkah.
Silau oleh kenyamanan dunia yang hanya bersifat sangat sementara bisa membawa kegelapan cara pandang. Inilah penderitaan yang kita sukai.
Bukankah kita juga terjebak bahwa penyeragaman cara pandang? Kita menginginkan keseragaman dalam menganut kepercayaan. Kita anggap bahwa keyakinan/kepercayaan kita paling baik. Inilah kegelapan pikiran kita. Daam keadaan yang tampaknva terang, tersembunyi kegelapan yang membuat kita menuhankan keyakinan/kepercayaan kita…………