Langkah Pencerahan
Langkah pencerahan berarti Langkah memasuki pemenggalan ego. Ini tidak mudah. Apalagi bagi seorang psikolog. Ego dipandang sebagai suatu identitas diri. Pemenggalan ego diartikan penghilangan diri. Mungkin bisa dikatakan sebagai suatu yang tabu bila hidup tanpa ego. Besar kemungkinan, ego dianggap sebagai segalanya. Inilah kesadaran bahwa tubuh sebagai identitas.
Lain halnya bagi para pencari jalan kebenaran. Tentu kebenaran sejati. Kebenaran sejati diartikan sebagai sesuatu yang nyata. Dalam buku Kebijakan Bhagavad Gita bagi Generasi Y by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Sensasi-sensasi fisik – hubungan indra dengan obyek-obyek kebendaan di alam benda, wahai Arjuna, menyebabkan pengalaman dingin, panas, suka, dan duka. Adalah suatu keniscayaan bahwa apa yang tidak ada, tak akan pernah ada; dan apa yang ada, tak akan pernah tidak ada. Keniscayaan kedua hal ini dipahami mereka yang telah menyaksikan kebenaran. (2:16)
Langkah pencerahan berarti langkah ke arah sesuatu yang sebenarnya. Bukan sesuatu yang tidak nyata. Selama ini kita terjebak di alam tidak nyata. Bila menyimak dengan seksama pesan di atas, yang dimaksudkan dengan kebenaran adalah kemampuan untuk mengatasi segala sensasi indrawi. Atau dengan kata lain adalah kesadaran untuk melampaui kesadaran fisik. Bukan suatu yang mudah.
Pengakuan Guru
Mengakui seseorang sebagai guru sejati tidak mudah. Karena dengan mengakui seseorang sebagai guru harus mampu membunuh ego. Dengan kata lain bahwa segala tindakan yang dilakukan semestinya tidak lagi dianggap sebagai tindakan untuk kepentingan diri sendiri. Sulit? Pastinya…
Inilah kebenaran. Kebenaran bahwa segala sesuatu pada awalnya tidak ada. Dan sebagaimana yang diingatkan ole Bhagavan Shri Krishna di atas…..’Adalah suatu keniscayaan bahwa apa yang tidak ada, tak akan pernah ada.’ Suatu benda dikatakan ada karena pikiran yang menciptakan. Tanpa adanya keinginan dari pikiran untuk mengadakan suatu benda, benda tersebut tidak akan ada. Misalnya kursi. Bila pikiran tidak menginginkan adanya kursi, maka keberadaan kursipun tidak akan ada. Si kursi ada karena pikiran menginginkannya. Sama saja dengan adanya kulkas di rumah kita. Karena adanya keinginan untuk memiliki, baru si kulkas ada dalam rumah kita.
Pengakuan akan seseorang sebagai guru kita bermakna bahwa kita berupaya memenggal ego. Karena ego inilah yang membuat kita merasakan pengalaman suka dan duka. Egolah yang menghendaki untuk mengalami. Pengakuan terhadap seseorang sebagai guru merupakan bentuk kemerdekaan diri. Kebebasan menentukan untuk memilih, itulah makna kemerdekaan sejati.
Hanya melalui searing Guru, kita kenal Tuhan. Mengapa? Karena seorang Guru yang pernah mengalami Tuhan. Berdasarkan pengalaman ini, Sang Guru berbagi pengalaman.
So, tidak mudah menyatakan diri sudah memiliki Guru. Dalam hal ini Guru berarti seseorang yang memberikan penerangan dalm perjalanan kehidupan. Sang Guru tahu bahwa sumber penderitaan di dunia ini terjadi karena adanya ketidaktahuan. Melalui seorang Guru, kita menjauhkan diri dari ketidaktahuan. Inilah kegelapan selama ini. Kita tidak sadar bahwa selama ini berada di alam kegelapan. Alam kebingungan.