Move On
Move On berarti belum berpindah dari kenangan masa lalu. Saya mendapatkan pengertian baru dari Bapak Anand Krishna (Tunggu talk show video tentang ini). Pengertian ini membuat saya semakin menyadari bahwa ketika saya belum bisa meninggalkan kenangan masa lalu, baik atau buruk, sesungguhnya saya masih menggunakan ‘Reptilian Brain’. Pola pikir hewaniah. Cara berpikir yang seharusnya kita tinggalkan bila kita ingin menjadi manusia seutuhnya.
Proses evolusi manusia bukanlah pada tubuh, tetapi pada pola berpikir. Segala yang kita miliki sebagai manusia banyak kemiripan dengan hewan. Hewan makan, manusia juga. Hewan melakukan kegiatan seks, manusia juga. Hewan tidur atau suka kenyamanan, manusia juga. So, jika kita sebagai manusia belum beranjak dari ketiga hal tersebut, silakan menilai sendiri.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Manusia
Tentang arti manusia, saya pernah bercerita banyak di sini. Sebagai manuais dibekali optar baru, itulah Neocortex. Ya, otak baru inilah sebagai pembeda manusia dengan hewan. Selama kita masih belum bisa move on dari suatu kejadian yang pada akhirnya kita belum menjadi manusia seutuhnya. Ketidakbisaan untuk move on ini membuktikan bahwa kita masih menggunakan warisan otak hewan.
Saya teringat bahwa sift hewan pun demikian. Karakter hewan yang setia pada satu majikan, seperti keterikatan. Banyak cerita bahwa ketika sang majikan seekor anjing atau kucing meninggal, seekor anjing begitu setia menunggu. Bahkan bisa sampan mati menunggu. Saat belum memahami makna dari move on, saya mengagumi kesetiaan seperti ini.
Kesetiaan
Kesetiaan identik dengan keterikatan. Kecuali setia terhadap apa yang disebut ‘Dharma’. Keteguhan melakoni suatu kebaikan yang berguna bagi seluruh makhluk. Tentang perbedaan antara baik dan dharma, silakan disimak pada video di bawah ini:
Karena sesungguhnya banyak orang yang belum bisa membedakan pengertian antara baik dan dharma. Khususnya saya. Dan ketika seekor anjing begitu sedih ditinggalakan sang majikan yang telah memberinya kenikmatan berteduh serta makanan, ia menderita. Karena senantiasa mengenang kejadian masa lalu.
Sebagai manusia yang menyadari tujuan kehidupan, semestinya berpindah atau move on dari kejadian masa lalu. Kebahagiaan, itulah tujuan kelahiran manusia.