Perpisahan Khayalan
Perpisahan khayalan terjadi ketika kita sadar bahwa kita semua terhubungkan oleh satu medan energi yang satu dan sama. Tanpa sadar sesungguhnya saat kita katakan belum terpisah sebenarnya juga tidak tepat. Apakah ketika kita hidup bersama juga tidak terpisah?
Secara fisik kita juga tidak pernah bersatu. Yang kita anggap kita hidup tidak terpisah juga berasal dari pikiran kita. Walaupun hidup berdampingan, namun sejatinya anggapan tidak terpisah juga pikiran. Anggapan…
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dan ketika secara fisik kita adanya perbedaan jarak; Itu pun karena tidak terlihat oleh mata. Dan kita merasa terpisahkan. Semuanya karena anggapan yang diciptakan oleh pikiran kita sendiri.
Penderitaan
Penderitaan terjadi karena adanya perasaan perpisahan khayalan. Ketika kita berkeinginan mencari Tuhan, kita anggap bahwa Tuhan belum ketemu. Bila kita renungkan; ‘Kapankah kita kehilangan Tuhan sehingga seakan ada kewajiban untuk menemukan?’
Dalam ketidaktahuan tersebut, kita mencari dan merengek di tengah malam ingin bertemu Tuhan. Kita lupa bahwa bila kita terpisahkan dari Tuhan Yang Maha Hidup, kita tidak akan eksis di bumi ini. Kita tidak sadar bahwa kita semua hidup dalam satu medan energi Agung. Ketidaksadaran ini membuat kita merasa berbeda dengan yang lain.
Berbeda pendapat pun kita anggap keterpisahan. Benarkah kita bisa berpisah bila yang kita katakan bersatu pun sesungguhnya juga berasal dari pikiran?
Kepentingan Umum
Kepentingan umum juga kepentingan diri sendiri. Karena kita merupakan bagian dari umum. Kita sering berdoa dengan anggapan salah. Kebaikan umum dapat dipastikan kebaikan bagi kita juga. Oleh karena itu, berbuatlah kebaikan bagi umum, maka kita akan merasakan menfaatnya.
Dalam buku Life Workbook by Anand Krishna, www.booksindonesia.com:
‘Karena dirimu tidak terpisah dari diriku, sebab kita semua dipersatukan oleh Medan Energi Terpadu, The Unified Field of Energy. Begitu kata Albert Einstein.’
Ya pada akhirnya sains dan spiritual tidak bisa dipisahkan.
Bila kita bisa memelihara lingkungan sekitar, maka kita bisa hidup dengan nyaman. Bukakah kita bisa hidup karena ada alam benda sekitar kita? Saat kita hanya memikirkan atas dasar golongan, kelompok atau diri sendiri, kita terjebak oleh perpisahan khayalan. Padahal saat kita memikirkan orang yang jauh secara fisik, sejatinya kita terhubung. Apalagi saat sekarang. Kita disatukan oleh internet. Kita tidak bisa terpisahkan.