Investasikan waktu anda secara bijak. Jangan lewatkan waktu sedetikpun, karena setiap waktu yang berlalu tidak bisa diraih kembali. Ya, waktu memang tak terbatas; tetapi waktu anda terbatas. Jangan sekali-kali melupakan hal ini.

(This is Truth That too is Truth by Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Waktu tidak pernah berulang, peristiwa berulang. Peristiwa sedih dan bahagia, pelakon peristiwa selalu berubah. Dalam waktu lah kesempatan kita untuk memperbaiki evolusi kesadaran. Dalam dimensi waktu dan ruang lah kita diberikan kesempatan emas untuk mentransformasi dari intelektual menjadi intelejensia. Hanya tubuh kasar yang mengenal waktu dan ruang.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa waktu adalah Tuhan. Menghargai waktu sama saja menghargai Tuhan. Mengapa? Karena dalam dimensi yang ada waktu dan ruang lah kita bisa melakukan transformasi diri. Bukan reformasi. Ini yang harus difahami bahwa transformasi adalah mengubah. Sedangkan reformasi bermakna lebih dangkal. Melakukan formasi ulang.

Boleh saja orang mengatakan, nanti saja setelah saya bisa memenuhi kebutuhan perut kita atau kebutuhan sandang, pangan dan papan. Ini merupakan hak asazi tubuh kasar, namun bukanlah hak asazi Sang Jiwa sejati. Tubuh sebagai kapal atau wahana untuk mengarungi samudra kehidupan, oleh karenanya harus dipelihara dengan baik.

Tanpa tubuh tidak ada peluang untuk memperbaiki atau meningkatkan evolusi kesadaran. Tubuh sangat penting untuk dipelihara. Hanya melalui tubuh kita bisa melayani sesama makhluk hidup. Inilah yang disebut sebagai persembahan. Dalam bahasa lain bisa dikatakan sebagai pengorbanan. Karena qurb berarti kasih. So, kurban bermakna persembahan.

Yang perlu difahami, apakah arti persembahan?

Persembahan berarti pelayanan terhadap sesama. Bukan hanya sesama manusia, tetapi sesama makhluk hidup. Makhluk hidup adalah hewan, tumbuhan dan manusia. Melayani sesama makhluk hidup berarti mengasihi. Memberikan pelayanan demi kepentingan orang banyak atau khlayak ramai. Bukan pelayanan bagi golongan, kelompok apalagi diri sendiri.

Mungkin timbul pertanyaan, apakah beda pengorbanan dan persembahan?

Saat seseorang menerima sesuatu yang dirasakan bermanfaat bagi dirinya, hal yang pertama adalah berbagi terhadap sesama. Setelah itu, sisanya baru untuk diri sendiri. Janganlah ditafsirkan sempit pemahaman ini. Para ahli neuoroscientist menengarai bahwa saat seseorang bisa berbagi, ada bagian otak tertentu yang menyala. Orang tersebut merasakan kebahagiaan sejati. Inilah rahasia Bahagia Sejati. Bahagia sejati bukan terjadi ketika kita menikmati hasil yang diperoleh, tetapi ketika kita bisa berbagi terhadap sesama.

Sedangkan perngorbanan ada makna keangkuhan dibaliknya. Perhatikan kata ini: ‘Saya mengorbankan bla….bla….’ Seakan kita memberikan sesuatu yang kita miliki untuk seseorang. Ini pemhaman umum. Jika kita mengirbankan bermakna kita memberikan sesuatu yang kita miliki. Bisa juga yang kita berikan bukan yang berharga bagi kita.

Sedangkan jika kita mempersembahkan, tentunya kita memberikan persembahan yang terbaik. Kita persembahkan pada orang yang kita cintai tentulah yang baik yang kita berikan.

Inilah beda persembanhan dan pengorbanan……

Ingat kah makna kata: TERIMA dan KASIH?

Saat kita menerima, kita juga menghargainya dengan meng KASIH terhadap orang lain. Inilah luar biasanya orang yang menciptakan kata TERIMA KASIH.

Kembali pada waktu…….

waktu adalah Tuhan. Oleh karenanya menghargai waktu juga menghargai Tuhan. Kesempatan hidup ini adalah berkah. Banyak orang kurang menyadari hal ini. Mengapa? Karena alam semesta memberikan peluang bagi diri untuk melepaskan diri dari keterikatan. Keberadaan kita di dunia sekarang ini karena kita sakit atau menderita tumor. Tumor hukum sebab akibat. Kita lhir karena obsesi kepemilikan dunia yang tidak terpenuhi.

Gunakan waktu detik demi detik semata untuk meningkatkan evolusi kesadaran. Inilah tujuan utama hadir di muka bumi.

Lagi, ini pemahaman saya. Jika ada pembaca yang tidak setuju akan hal ini, itu juga bukan masalah bagi saya. yang masalah adalah anda sendiri. Tidak seorangpun mengundang anda untuk membaca. namun satu hal yang pantas dicatat adalah bahwa tiada suatu yang kebetulan. Semuanya sudah ada grand design nya……..