Ada dua hal yang sering sekali sulit dilakukan manusia.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Pertama adalah mengucapkan syukur terhadap segala sesuatu yang sudah di terima. Kelihatannya mudah, namun saat disuruh mencari 7 hal saja yang pantas di syukuri, kita bisa puyeng setengah mati. Mengapa? Karena kita selama ini just take for granted terhadap segala sesuatu yang kita sudah terima. Misal dari segi kesehatan saja. Begitu sulit mensyukurinya. Lupa mengucapkan terima kasih terhadap kesehatan yang sudah kita nikmati adalah tradisi kita. Coba bayangkan pernahkah kita mengucapkan syukur saat kita bangun pagi? Padahal mengucapkan syukur atas kesehatan yang kita sudah terima di pagi hari tidak lah sulit. Dan manfaatnya bisa menjadi landasan sepanjang hari.
Ke dua, persembahkan segala keburukan yang ada dalam diri kita. Mungkin selama ini kita tidak merasa bahwa se-‘abreg’ keburukan kita miliki. Persembahkan semua keburukan itu kepada Dia Sang Pendaur ulang. Mengapa kita persembahkan keburukan? Sederhana jawabnya. Dia lah pemilik semua kebaikan dan keindahan. Sedangkan keburukan ada dalam diri manusia. Dia tidak lagi memerlukan keindahan dan kebaikan dari kita. Justeru kita yang memerlukan kebaikan dari Dia. Dengan persembahan keburukan, yang akan tersisa adalah kebaikan dan keindahan. Sujudkan kepala dan persembahkan segala keburukan. Bisa juga dilakukan saat sujud. Janganlah ragu, Dia Sang Pendaur ulang. Pemusnah segala keburukan. Banyak sekali keburukan yang kita miliki. Mulai dari keserakahan, kemalasan, irihati, dengki, suka bergosip ria, dan lain-lain. Pernahkah ini kita lakukan?
Selama ini kita hanya meminta dan meminta. Minta ini dan itu, yang sesungguhnya dilandasi oleh ketidak tahuan. Permintaan kita tidak disadari oleh kebutuhan. Tapi sekedar keinginan yang terbutakan oleh iri hati atas keberhasilan tetangga. Sekali lagi bukan karena kebutuhan. Mungkin kita sendiri belum dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kita lupa mempersembahkan keburukan yang melekat dalam diri. Dengan berkah Dia yang Maha Suci, semoga segala keburukan yang melekat dalam diri bisa dibersihkan.
Untuk memintapun diperlukan kecerdasan. Untuk itu kita perlu kesadaran. Apakah permintaan atas harta dunia benar-benar dibutuhkan? Memang diperlukan untuk dalam kehidupan ini. Karena kita masih hidup dalam dunia materi. Badan masih butuh makan dan kenyamanan. Namun dibalik itu semua, apa yang mesti diberi makan? Jiwa. Selama ini kita lupa bahwa jiwa kita terkurung. Kita hanya memberi makan pada pikiran. Memberi makan pada badan. Makanan dari pikiran adalah pengetahuan. Apakah pernah terpikirkan bahwa seringkali pikiran menjadi ajang untuk menaikkan arogansi. Biasanya semakin merasa pintar semakin lupa akan kebutuhan jiwa. Kualitas jiwa perlu di tingkatkan. Sesungguhnya jiwa yang mesti menjadi pemandu kehidupan.
Semoga kita selalu ingat untuk memberi makanan pada jiwa….