Dari buku Bhagavad Gita by Svami Anand Krishna:
‘Seringkali Prana dikaitkan nafas — Prana adalah Life Force, Vital Air — kekuatan yang menghidupi kita, menggerakkan kita. Prana adalah aliran kehidupan itu sendiri.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ketika seseorang meninggal, maka jasad yang ditinggalkannya disebut prani, ia yang ‘sebelumnya’ ber–Prana, sekarang sudah tidak ber–Prana lagi. Sekarang, badan ini sekedar jasad. Tidak ada aliran kehidupan di dalamnya…‘
Tubuh bisa bergerak karena adanya energi yang menggerakkan. Life Force atau Daya/gaya/kekuatan kehidupan adalah Prana. Tanpa adanya kekuatan atau daya ini yang menggerakkan tubuh. Jika ada yang mengatakan bahwa yang menggerakkan adalah yang pada umumnya disebut Tuhan, saya menjadi bingung sekarang. Bagi saya, Tuhan adalah ruang itu. Tanpa adanya ruang yang menyediakan space bagi semua makhluk untuk eksis, tiada yang bisa dibahas. Lucu bukan???!!!
Sangat amat lucu……..
Untuk apa membahas tentang hal ini? Bukankah menyelesaikan masalah dalam kehidupan ini lebih utama? Betul sekali…. Namun tanpa menyadari akan pemahaman alam dan ruang ini, kita tidak bisa menyelesaikan permasalahan hidup. Koq bisa? Di mana keterkaitannya?
Dengan memahami bahwa Tuhan tidak ikut campur segala masalah yang terjadi pada manusia, kita akan semakin tidak menyalahkan Tuhan. Kita tidak akan menyatakan bahwa Tuhan sedang menguji. Kita semakin menyadari bahwa segala permasalahan dalam hidup ini disebabkan oleh ketidaktahuan kita. Kita tidak juga sadar bahwa mekanisme hukum sebab-akibat ini yang menimbulkan masalah bagi diri kita.
Jika kita lanjutkan renungan kita, sumber Prana di mana? Prana berasal dari bumi. Semua tanaman pada awalnya hidup di atas tanah. Semua unsur untuk hidup didapatkan dari bumi serta udara. Sekarang ilmu pengetahuan telah membuktikan dengan adanya tanaman hidroponik. Bahkan tanpa air pun tanaman bisa hidup. Dengan kata lain, sumber Prana adalah bumi serta udara.
Ketika manusia tidak makan, ia merasakan lemas. Asupan Prana berkurang. Memang ada yang bisa hidup tanpa menerima asupan Prana dari bumi. Mereka tidak makan serta minum. Konon mereka adalah para Yogi. Mereka mendapatkan asupan Prana atau Vital Air dari udara. Pada umumnya, manusia serta hewan hidup karena asupan Prana dari benda padat, cair serta udara. Semua tanaman mengandung prana atau daya hidup.
Saat manusia meninggal, yang hilang Life Force atau Prana. Daya penggeraknya hilang. Tetapi bukan energi yang hilang. Energi tetap eksis. Jiwa tidak hilang……. Yang tertinggal aliran energi yang berfungsi sebagai katalisator bagaikan energi listrik yang berperan sebagai katalisator bagi terbentuknya hidrogen dan oksigen kemudian terbentuk lah air.
Energi katalisator membentuk tubuh dari elemen alam, air, udara, api, air, serta ruang. Kemudian menguraikannya kembali ke asalnya, 5 elemen alam asalnya.
Tuhan yang semakin membuat saya bingung. Kau hanya sebagai saksi atas semua permainan ini. Namun, tanpa kau ada, kami semua makhluk tidak eksis.
Tuhan bagaikan layar. tanpa layar, kita tidak bisa melihat film…
Tuhan bagaikan lampu sorot di panggung sandiwara. Tanpa kehadiran lampu sorot, penonton tidak bisa melihat pertunjukan….
Apakah itu ruang, layar atau pun lampu sorot hanya sebagai saksi atas semua permainan…….
Dari mana kita semua berasal? Tanyakan sendiri pada diri sendiri…….