Mind harus bertransformasi menjadi buddhi, intelegensia. Inilah tujuan utama kelahiran manusia di bumi. Mind adalah gugusan pikiran yang selalu digunakan oleh manusia untuk memikirkan masalah duniawi atau intelektual. Segala hal yang berkaitan dengan kenyamanan tubuh atau inderawi. Selalu saja memikirkan masalah yang berkaitan dengan golongan, kelompok atau diri sendiri. Inilah ciri intelektual. Selalu mengkaitkan dengan tubuh atau raga. Ego sentral.

Sedangkan Buddhi adalah cara berpikir yang berlandaskan kebutuhan atau kepentingan orang banyak. Inilah basis cara pikir intelgensia atau kecerdasan Ilahi. Kita semua sadar bahwa kecerdasan Ilahi bersifat memprioritaskan kepentingan bersama, bukan kepentingan golongan, kelompok atau diri sendiri.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Mind atau gugusan pikiran dan perasaan selalu bertentangan alias tidak pernah akur atau sinkron. Untuk mengekspresikan pikiran, dibutuhkan alat, yaitu otak. Inilah sebabnya saat kematian tiba, mind atau perasaan tidak lagi bisa mengekspresikan diri. Saat itu, mind dan perasaan hanya menjadi saksi atas segala perbuatannya di bumi. Mereka sadar bahwa telah melakukan tindakan yang tidak tepat selama hidup di bumi. Hal ini besar kemungkinan karena otak tidak lagi ada aktif. Otak tewas berbarengan dengan organ tubuh.

Setelah melakukan Yoga Asana, Yama, dan Niyama secara tepat, seseorang bisa mengalami rileksasi sebagai hasil Yoga Asana. Saat tubuh mengalami rileksasi, otak sebagai bagian dari tubuh juga mengalami rileksasi sebagaimana yang dialami oleh tubuh. Rileksasi ini bukan tidur. Hal ini terjadi karena kita telah melakukan postur Yoga Asana. Kemudian, terjadilah rileksasi. (Inspired by Yoga Sutra Patanjali by Anand Krishna)

Si mind atau gugusan pikiran tiba-tiba kehilangan alat, yaitu otak yang mengalami rileksasi. Ingat, otak adalah alat pikiran atau mind untuk berekspresi. Dengan ketiadaan aktivitas otak sebagai hasil Yoga Asana, si tuan pikiran atau mind merasakan blank. Ketika hal itu, rileksasi, berlangsung, secara alami terjadi transformasi mind menjadi buddhi. Tiadanya alat untuk ekspresi bagi mind justru menguntungkan karena menciptakan efek transformasi dari mind menjadi buddhi. Luar biasa proses alami ini. Mengapa hal ini bisa terjadi???

Karena saat itu terjadi proses kemanunggalan dengan Dia yang Maha membahagiakan. Kekuatan Sang Maha Energi lah yang membuat terjadinya hal ini. Luar biasa!!! Inilah kemurahan Nya bagi kita yang menyadari kebesaran Nya.

Sebagaimana yang dialami oleh klien saya, banyak hal yang mengubah kebiasaan yang dianggap buruk tiba-tiba hilang atau terhenti. Misalnya, kebiasaan membuka situs porno jadi hilang. Kebiasaan senang pergi dan berhubungan dengan PSK hilang. Ternyata sebagai hasil transformasi dari mind (hanya memikirkan kenyamanan tubuh/inderawi) menjadi buddhi (Memikirkan hal yang lebih mulia).

Tampaknya hal seperti ini juga terjadi saat tubuh dan otak kita mati. Saat itu, mind menjadi buddhi sebagai akibat ketiadaan aktivitas otak. Ini sebabnya kemudian si mind atau buddhi berjujur kata bahwa selama di bumi, tubuh melakoni perbuatan yang tidak sesuai dengan tujuan. Sebagai rasa penyesalan, maka si mind dan perasaan ingin lahir kembali untuk memperbaiki kesalahan yang telah pernah dilakukan. Untuk ini, saya sudah membahas di artikel sebelumnya. Mengapa tubuh cacat, mengalami sakit pada usia muda, semua berkaitan dengan rasa kemenyasalan tersebut. Silakah juga baca disini.

So, Yoga Asana sangat efektif untuk mengubah atau menstransformasikan mind menjadi buddhi. Silakan baca buku Yoga Sutra Patanjali by Anand Krishna. Dalam buku ini, ada latihan yang sangat sederhana, namun sangat efektif untuk rileksasi sehingga terjadi transformasi secara alami.