Inilah Rahasia Hidup Abadi di alam setelah kematian. Kebahagiaan kita, keceriaan kita di alam benda ini, sepanjang hidup kita di dunia ini, membebaskan kita dari segala macam penyesalan dan keluh kesah saat Dewa Yama, Malaikat Maut datang menjemput kita. Saat itu, kematian tidak lagi mengerikan. Kematian menjadi sarana untuk mengantar kita ke alam lain.”
(Bhagavad Gita by Anand Krishna, www.booksindonesia.com)
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Banyak orang mengira bahwa mencari rahasia hidup abadi harus bertapa. Jika mau hidup abadi dengan tubuhnya jelas bukan kapasitas kita. Besar kemungkinan ada seseorang yang bisa hidup abadi beserta tubuhnya. Ini pun masih konon katanya. Tetapi yang jelas, para suci dan avatar yang kita kenal selama ini tetap terkena hukum alam. Hukum sebab akibat. Ada kelahiran ada kematian. Ada sakit ada sehat. Ada siang ada malam. Mungkin, satu atau dua orang yang katanya hidup ratusan tahun (Mungkin ada yang pernah jumpa?). Namun, jika seseorang memang hidup selaras dengan alam, pastilah tubuhnya tiada dalam jangka waktu tertentu.
Hiduplah bahagia dan ceria sepanjang masa kehidupan. Memang tidak bisa 100%, tetapi kita bisa cepat u-turn, putar kembali. Kita sadar bahwa kesedihan dan kesenangan tidak bisa selamanya. Yang juga harus disadari adalah bahwa kepedihan, kemarahan serta irihati membuat sel-sel di tubuh kita berkembang secara buruk. Tubuh kita akan memproduksi hormon beracun yang disebut noradrenalin sebagaimana yang dijelaskan oleh Shigeo Haruyama dalam bukunya The Miracle of Endorphin.
Sedangkan saat kita ceria dan bahagia serta suka berbagi, dalam tubuh kita memproduksi hormon beta-endorphin yang membuat tubuh kita sehat. Selain itu, kita harus ingat hukum sebab akibat.
Tiada akibat tanpa sebab. Ketika kita sakit tentu ada sebabnya. Keberadaan kita saat ini adalah sebagai akibat dari sebab masa lalu. Kesedihan kita sebagai akibat ulah kita di masa lalu. Sedangkan saat ini, kita bisa menciptakan sebab agar kelak memberikan akibat yang baik. So, jika kita ingin kebahagiaan di masa akan datang, mengapa kita tidak menciptakan sebab yang baik saat ini? Jika kita ingin bahagia dan ceria di masa setelah kematian, kita juga harus hidup dalam keceriaan dan kebahagiaan saat ini. Inilah hukum alam.
Oleh sebab itu, adalah suatu kejanggalan yang jelas bertentangan dengan hukum alam jika kita harapkan surga di kelak kemudian hari, tetapi saat ini kita membuat kejahatan dan penderitaan bagi orang lain. Sama sekali tidak masuk akal. Mau akibat baik tetapi membuat sebab yang buruk. Sungguh membingungkan pola pikir demikian. Yang dilakukan jelas tidak selaras dengan hukum alam.
Benarkah kita bisa hidup abadi dalam kebahagiaan???
Sangat bisa. Mari kita renungkan. Apakah yang disebut kematian? Selama ini kita anggap mati bila tubuhnya tidak ada. Tetapi, apakah saat kita mati, pikiran kita juga mati? Sama sekali tidak tuan dan puan. Menurut ahli kedokteran, setiap 5-7 tahun setiap sel dalam tubuh kita mati. Jika kita saat ini berumur 21 tahun, sesungguhnya tubuh kita sudah berganti 3-4 kali. Tetapi ingatan kita masih ada.
Demikian juga, saat tubuh kita beristirahat total, ingatan atau pikiran masih eksis. Jika selama hidup di dunia benda kita selalu bahagia serta ceria, kita sedang menciptakan sebab yang baik. Saat tubuh sirna, kita masih bisa merasakan akibat perbuatan kita saat tubuh masih hidup. Saat hidup kita ciptakan sebab rasa bahagia dengan membuat orang lain ceria dan bahagia, dapat dipastikan saat setelah meninggalkan tubuh, pikiran kita juga mengalami akibat bahagia serta ceria. Inilah hukum alam…
Memori dalam pikiran kita tetap eksis. Memori juga mengalami akibat dari sebab yang diciptakan. Alam kematian adalah lanjutan dari kehidupan di alam benda. Yang berperan tetaplah mind, pikiran serta perasaan. Bila saat hidup bisa menciptakan pikiran serta perasaan bahagia dengan sendirinya di alam kematian pun demikian. Berlanjut. Inilah yang saya maksudkan dengan hidup abadi. Tiada seorang pun bisa membantu kita bahagia kecuali diri sendiri…….
Alam kematian adalah lanjutan alam dunia benda. Yang berperan juga pikiran………………….