Judul narsis……
Ya seperti itulah orang melakukan puasa. Jaga kerahasiaan. Malahan merasa malu jika puasa diketahui orang. Bukankah Baginda Rasulullah juga pernah menyampaikan bahwa saat berpuasa bibir juga mesti dibasahi agar tidak tampak sedang berpuasa?
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Puasa bukanlah sesuatu hal yang membuat kita lebih baik atau lebih unggul dari mereka yang tidak melakukannya. Yang aneh dan lucu, saat awal berpuasapun kita sudah pamer.
HORMATILAH YANG BERPUASA………
Dengan kalimat di atas, bukan lagi ‘seakan’ tapi kita sudah sangat arogan dengan meminta orang lain menghormati kita. Padahal tujuan dasar dari puasa adalah mensucikan diri. Bagaimana mungkin kita malahan secara arogan meminta orang lain menghormati kita yang sedang berpuasa. Dimana logikanya?
Yang terjadi adala merasa diri lebih hebat dari orang lain. Mengapa tidak dibalik dengan kalimat:
HORMATILAH YANG TIDAK BERPUASA…….
Saya percaya bahwa saudara-saudara yang tidak diwajibkan melakukan puasa dalam agamanya justru akan menaruh respek terhadap yang sedang melakukan puasa. Kita sudah menyalahi aturan alam.
Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan…
Saat kita menghormati pada mereka yang tidak berpuasa, mereka akan berbuat yang sama terhadap yang sedang melakukan puasa.
Kita mesti menjaga kerahasiaan puasa seperti ber-onani (maaf….). Bukankah kita juga tidak akan mengumbar saat kita melakukan perbuatan itu? Kita mesti menyimpan rapat-rapat ibadah puasa. Seringkali kita mengucapkan yang bertentangan dengan yang seharusnya disimpan. Kita lupa bahwa ibadah puasa sebagai persembahan kepada Dia Yang Maha Agung. Kita sudah menodai niat kita puasa.
Jika saja kita bisa menyimpan kerahasiaan puasa, dapat dipastikan barang-barang kebutuhan pokok tidak naik. Kita lupa bahwa pemicu kenaikan harga daging disebabkan oleh kita sendiri. Para pelaku ekonomi tahu dengan benar bahwa saat orang puasa, tingkat permintaan daging akan meningkat. Bukan kah ini hukum ekonomi?
Permintaan meningkat, harga mesti membumbung. Seandainya saja kita bisa menjaga kerahasiaan berpuasa. Dengan menjaga kerahasiaan berpuasa kita tidak lagi memburu makanan. Berarti tingkat permintaan tidak ada peningkatan. Kesalahan terjadinya peningkatan harga bahan pokok karena kita berpuasa tidak menyederhanakan menu. Yang ada, kita seakan berlomba membeuru makanan yang enak untuk berbuka. Sering kita berhura-hura dalam berbelanja untuk berbuka puasa, seakan tiada lagi hari esok untuk makan.
Kita telah menyiksa lambung kita. Puasa yang kita lakukan ibarat memindahkan jam makan. Menahan makan di siang hari, dan balas dendam di sore hari. Seringkali puasa malahan membuat emosi meningkat dengan cepat. Temperamen untuk amarah semakin cepat. Kenapa?
Karena menganggap bahwa puasa adalah kewajiban. Bukan ibadah. Ibadah merupakan hal yang suka rela dilakukan. Jika suka rela melakukan, dapat dipastikan tidak harapkan pujian. Jika puasapun dipamerkan, kita sudah men-dzolimi diri sendiri. Tidak lagi lkhlas, tapi megharapkan pujian dan sanjungan bahwa kita berpuasa. Tiada bakal terjadi berkah dari Tuhan melimpah pada kita.
Saat kita minta dihormati karena melakukan puasa, saat itu hilang berkah Allah. Yang ada adalah arogansi. Jika sifat arogansi memenuhi diri kita, yakin dan percayalah, Tuhan tidak bakal menerima ibadah yang tidak dilakukan dengan ikhlas. Tuhan akan bersabda:
” Karena kau melakukan ibadah puasa dengan minta dihormati dari sesamamu, maka kau akan mendapatkannya dari orang bumi. Tiada lagi berkah dari Ku” (kira-kira begini.. Karena itu hanya asumsi saya).
Marilah menjaga kerahasiaan berpuasa demi mendapatkan agar mendapatkan rahmat dari Allah. Urusan puasa adalah urusan pribadi degan Tuhan. Orang lain tidak perlu tahu….