Pencerahan
Banyak orang mengejar pencerahan, tetapi melupakan ke-idiotan diri sendiri. Dari buku The Zen Yoga by Anand Krishna, www.booksindonesia.com:
‘But the truly enlightened is always stupid, idiot’
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ketika seseorang sadar akan kebodohan atau ketidaktahuan diri, maka ia akan mengejar atau belabor tentang kebenaran. Tentu bukan kebenaran dalam arti sempit. Kebenaran yang universal, kebenaran yang membuat semua orang atau bahkan makhluk merasakan kebahagiaan.
Kebenaran sempit bukan kebenaran yang sejati. Kebenaran sempit muncul dari keinginan atau intelektual. Karena keinginan barasal dari ego yang selalu menganggap diri paling benar. Jika sudah menganggap diri paling benar, jangan berharap pencerahan dapat digapai. Saat merasa paling benar, bukan keilahian atau kemuliaan yang berkuasa. Inilah kebodohan.
Kebodohan
Kebodohan bukanlah karena tidak tahu, tetapi ketidakmautahuan. Tidak mau tahu, itulah kebodohan. Ketika seseorang belum tahu, ia tidak bodoh. tetapi setelah tahu kemudian tidak mau tahu, itulah kebodohan. Karena kebodohan identik dengan kemalasan. Kemalasan untuk meningkatkan diri atau memperbaiki diri.
Bila dikaitkan dengan kesalahan, tidak seseorang yang perlu minta maaf. Karena ketika seseorang minta maaf, dapat dipastikan ia akan mengulangi kesalahan tersebut. Dan kesalahan hanya dan hanya terjadi SATU KALI. Bila melakukan hal sama, itulah kebodohan. Tidak mau tahu akan perbuatan salahnya.
Salah
Salah adalah perbuatan yang menyimpang dari kebenaran. Kebenaran yang selaras dengan sifat alam, persatuan dan kesatuan. Ya, kebenaran selalu JAYA. Bila kebenaran kalah satu saja, maka dalat dipastikan dunia hancur berkeping. Sifat alam adalah kesatuan. Itulah sifat alam, kesatuan dan mempersatuan. Perpecahan dan memcah belah bukan sifat mulia.
So, segala pikiran, ucapan serta tindakan yang memecah dapat dipastikan menyimpang dari sifat alam. Dan bila melakukan sesuatu yang tidak mendukung terwujudnya kesatuan dan penyatuan, maka tidak ragu lagi pasti salah.
Cerah
Cerah berarti sadar. Sadar bahwa diri dalam ke-idiotan. Karena bila terus sadar bahwa diri idiot atau bodoh, maka tidak ragu lagi akan terus memperbaiki diri agar tidak idiot. Jadi, pencerahan sejati adalah satu kesadaran bahwa diri ini idiot atau bodoh. Pencerahan adalah suatu proses.
Kesadaran bahwa dirinya bodoh, maka ia akan terus menjaga dan berupaya terus agar tidak melakukan kesalahan. Proses kesadaran ini harus tetap dijaga dengan cara bergaul dengan orang yang juga sadar bahwa dirinya bodoh.
Bodoh dan sadar adalah dua sisi mata uang. Agar uang laku di pasar, maka harus memiliki dua sisi. Bila hanya ada satu sisi, maka tidak laku diperdagangkan.
Merasa diri paling benar dan sadar hanyalah membuktikan bahwa dirinya benar-benar bodoh. Inilah manfaat cara berpikir yang responsif, bukan reaktif. Tindakan yang responsif membuktikan diri dalam proses menjadi manusia. Reaktif hanyalah membuktikan diri belum jadi manusia seutuhnya.
Silakah simak video di bawah ini tentang manfaat Neo Cortex: