Begitu mudah mengisi kolom KTP dengan agama Islam. Tapi benarkah semudah itu? Mungkin orang yang beragama Islam akan menyahut, mudah dong… Tinggal ucapkan saja dua kalimah syahadat. Beres… Lantas lakoni ritual sembahyang, puasa, amal zakat fitrah, dan kalau mampu pergi haji…

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Semudah itukah?????

Hal-hal yang disebutkan di atas adalah yang bersifat ragawi semua. Dan hanya pantas di ucapkan seorang anak kecil atau mereka yang masih memperhatikan tampilan badan untuk sekedar membohongi manusia. Yang agak lumayan lagi untuk mencari simpatik agar dapat bantuan kerjaan.

Kolom agama di KTP berguna untuk cari kerjaan karena sejenis keyakinan yang sama. Jenis-jenis agama ini juga bermanfaat untuk cari pengikut dan digunakan untuk mengumpulkan massa, untuk cari kekuasan. Dan ujung-ujungnya untuk cari duit. Dan jka menggunakan agama Islam bisa untuk cari istri lebih dari satu. Sunnah rasul, katanya.

Jika pemahaman keislaman kita hanya sebatas badan, akan sangat merugilah menjadi seorang Islam.

Marilah kita kembali ke arti Islam. Islam berarti berserah diri secara total kepada Dia Sang Khalik Pencipta Agung. Bagaimana mungkin hal-hal yang sudah saya sebutkan di paragraph awal mewakili keberserahan diri? Keberserahan diri tidak ada kaitannya dengan segala ritual. Semua ritual dibutuhkan demi memperoleh pengakuan dari sesama. Keadaan bathin seseorang akan tampak dalam perilaku sehari-hari. Perilaku terhadap sesama dan lingkungan. Kecintaan terhadap lingkungan dan kasih terhadap sesama.

Apakah inti sari agama?

“Kasihilah sesamamu

Cintailah semua makhluk di dunia

Jangan menyakiti sesamamu

Jangan membenci sesamamu”

Inilah hal-hal yang harus dilakukan oleh semua agama.

Kembali ke Islam. Jika Islam berarti berserah diri,maka perjalanan menuju Islam akan menjadi jihad seumur hidup. Penyerahan diri hari ini tidak dapat menjamin esok hari masih dalam keadaan berserah diri. Saat ini berserah diri, besok bisa saja tidak dalam keadaan berserah diri.

Pertanyaannya kapankah seseorang dikatakan Islam sesungguhnya? Saat kematian. Jika saat kematian tiba, kita dalam keadaan berserah diri secara total. Itulah Islam sejati. Jadi seseorang sebagai Islam sejati atau tidak bukan dirinya yang menyatakan. Orang lainlah yang menyatakan: “Si Banu, Aseng atau Zaidhin itu Islam. Karena ia dalam keadaan berserah diri seutuhnya saat meninggal. Dalam kesehariannya ia memberikan rahmat bagi sesama dan lingkungan” Ingatlah visi Baginda Rasulullah SAW: Rahmattan lil alamin.

Mudah mengisi kolom KTP tapi sungguh sulit melakoni menjadi Islam sejati…. Islam dalam perilaku keseharian..