Seks bukan cinta
Seks bukan cinta. Selama ini kita memahami bahwa ketika kita mengaku cinta kepada seseorang, kemudian ujungnya menikah. Dan menikah dilanjutkan dengan hubungan intim atau seks. So, tidak mengherankan bila banyak kasus perceraian terjadi. Atau kemudian bila karena sudah terbiasa, kemudian mencari sensasi dari wanita/pria lain. Dan kemudian kasus perceraian timbul. Inilah pemahaman kita pada umumnya.
Keinginan untuk melakukan hubungan intim alami dirasakan oleh semua makhluk hidup. Namun sebagai makhluk yang dilengkapi daya kemampuan untuk menimbang yang dalam bentuk kasarnya disebut neocortex, maka seharusnya berpikir lebih panjang agar bisa membedakan antara seks dan cinta.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Saya baru sadar setelah melihat video di bawah ini:
Definisi Cinta
Sesungguhnya cinta didefinisikan sebagai ungkapan kasih terhadap sesama. Misalnya: ‘Cintailah semua makhluk di dunia; Sayangilah sesama manusia…’ Bila cinta disamakan sebagai bentuk keinginan untuk berhubungan intim, apakah kita akan melakukan hubungan seks dengan semua makhluk? Tentu tidak.
Ketika kita mencintai seseorang, kita akan memberikan perhatian serta berbagi terhadap yang kita cintai. Seorang ibu yang mencintai anaknya akan memberikan segala yang dibutuhkan oleh sang anak. Seorang wanita/pria yang dengan tulus mencintai istrinya akan berbagi yang dibutuhkan oleh pasangannya. Dan bilapun keduanya melakukan hubungan badan, maka masing-masing pasangan akan saling memperhatikan agar pasangannya merasakan hal yang sama. Di sini prinsip: ‘Perlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan’ diimplementasikan.
Pusat Energi
Selama ini cakra ke dua diidentikkan dengan cakra seks. Dalam uraian dalam video di atas dikembalikan pada arti dari cakra ke dua dalam arti kata Bahasa Sanksrit. Karena secara umum, cakra ke dua ini diartikan sebagai cakra seks. Silakan baca ini. Padahal arti kata: Svadhistana berarti pusat energi.
Ketika energi dalam bentuk cair, maka aliran energi akan ke bawah. Makanan menjadi bahan baku energi dalam diri manusia. Bila jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia memiliki sifat yang berasal dari hewan, maka tentu apa yang menjadi sifat hewan akan memberikan dampak atau jelek pada si pemakan.
Pada awalnya energi berupa cairan. Dan sifat cairan mengalir ke bawah. Bila tidak segera diubah menjadi uap, maka energi yang bersifat cair akan mencari saluran untuk melepaskan diri. Energi yang bersifat cair harus diubah menjadi uap. Dan sifat uap naik ke atas. Bagi khalayak umum yang belum memahami sifat energi ini, maka akan disalurkan melalui hubungan intim. Bagi yang memahami sifat energi, maka ia akan menggunakan energi untuk berkarya bagi kepentingan orang banyak. Dengan sadar, cara ini mengubah sift cair menjadi uap. Inilah yang disebut sebagai Kundalini.
Untuk jelasnya tentang apa dan bagaimana korelasi antara Kundalini dan Kamasutra, silakan simak video di atas.