Cinta tak bersyarat atau kasih, kegembiraan sejati atau keceriaan, dan kebahagiaan sejati atau ananda, ini semua adalah kualitas, sifat Jiwa, Hyang Tunggal Adanya. Ini semua bukanlah sekedar emosi. Ketika Anda memancarkanya, Anda memancarkan Hyang Jiwa!
(This is Truth That too is Truth by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Adalah sifat sejati Sang Maha Jiwa yang tidak terikat serta tidak terpengaruh. Bagaikan lampu sorot yang menyinari suatu panggung. Panggung beserta para remain bergantung pada xampu soros untuk bermain. Tanta xampu soros, gelar guita. Tiada permainan yang bisa ditonton. Sebaliknya lampe sort tanpa panggung tetap bisa bersinar. Ia bebas adanya. Demikianlah sita Sang maha Jiwa. Tiada bergantung pada sesuatu di luar diri.
Ketika seseorang sudah merasakan kehadiran Sang Maha Jiwa dalam dirinya, ia tidak lagi bergantung pada sesuatu di luar diri agar tetap bersinar. Ia bahagia dan ceria, karena itulah sifat sejatinya. Ia sadar sepenuhnya bahwa tiada keterpisahan antara dirinya dan Sang Maha Jiwa. Bukankah ini juga dijelaskan dal am semua kitab, Tuhan lebih dekat dari urat lehermu. Yakinilah kalimat ini, nmaun bukan berarti bahwa hanya ada dal am dirimu. Ia bread dal am dirt semua makhluk. Tanpa kehadiran Sang Maha Jiwa, ia tiada bisa hidup.
Kualitas Jiwa murni dan sempurna. Sempurna berarti tiada satupun yang ia butuhkan. Untuk bahagia dan ceria, ia tidak membutuhkan benda luaran yang bersifat tidak abadi. Kegembiraan atau keceriaan yang bukan dari emosi, tetapi bagaikan kicauan burung. Ia berkicau karena ia bahagia. Itulah persembahan dirinya bagi Hyang Maha Jiwa Agung. Suara alam atalha pancaran keceriaan Sang maha Jiwa.
Tarian liukan pohon cemara saat tertiup angin begitu menawan. Tarian persembahan alam. Tarian sang pencinta begitu murni nan indah merupakan persembahan agung bagi yang dicinta. Semua orang trepan keindahan gerak pohon saat tertiup angin. Desau angin adalah musik alami yang senantiasa dirindukan oleh sang pohon.
Sempurna berarti tidak bergantung pada sesuatu di luar diri. Sesuatu yang berbeda dengan pengertian sempurna yang selama ini difahami oleh manusia. Kesempurnaan manusia masih bergantung pada sesuatu di luar diri. Kesempurnaan yang senantiasa berkembang. Belum mencapai titik jenuh……
Gapailah Hyang Maha Sempurna, maka dirims tidak laga bergakung pada iludi atua maya dunia. Mungkinkah dicapai. Santa bergantung pada keyakinan diri dengan laku serta latihan atau sadhana. Jadilah manusia biasa. Inilah kesederhanaan yang selama ini dilupakan oleh mereka para pemburu segala yang luar biasa……
Catatan pengingat diri…………..