High Thinking

Dalai buku Kebijakan Bhagavad Gita bagi Generasi Y, saya menemukan kata: Simple Living, High Thinking. Simple Living diartikan hidup secara sederhana. Sederhana berarti memahami arti perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Kita semuanya pasti ingat yang disampaikan oleh Mahatma Gandhi:

Dunia bisa memenuhi kebutuhan seluruh manusia, tetapi tidak akan bisa memenuhi keinginan satu manusia.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Energi yang kita gunakan untuk hidup yang berkelebihan atau memperturutkan keinginan akan bisa digunakan untuk memikirkan sesuatu yang lebih tinggi atau mulia. Inilah yang dimaksudkan dengan High Thinking.

Selama ini kita mencurahkan pikiran atau energi kita pada pemuasan keinginan sering kita lupa bahwa ada tujuan lebih mulia dari kehidupan ini.

Kemanusiaan

Ya, berkembangnya kemanusiaan dalam diri manusia selama ini terlupakan. Secara umum kita lupa atau melupakan potensi diri sejati. Janganlah menterjemahkan potensi diri sebagai kemampuan terpendam dalam diri kita. Bila kita hanya sebatas potensi kemampuan yang berkaitan dengan kesuksesan secara materi, kita tidak akan menggapai Ultimit Goal sebagai manusia sejati. Padahal inilah tujuan utama dari keberadaan manusia di atas bumi.

Saya ingat pada nabi Isa, Jesus yang senantiasa mengatakan bahwa diri Nya adalah anak manusia. Ini cara beliau senantiasa mengingatkan diri sendiri akan potensi kemanusiaan dalam dirinya. Berkembangnya rasa kemanusiaan dalam diri membuat seseorang sadar bahwa hidup di alam bumi sebagai satu kesatuan yang saling me-apresiasi terhadap sesama makhluk hidup. Bukan hanya manusia.

Simple Living berarti hidup   dalam batas pemenuhan kebutuhan untuk hidup. Dengan kata lain, kita berupaya menerapkan motto: ‘Makan untuk hidup’. Sebaliknya bila kita hidup sebagai budak keinginan indrawi berarti kita menganut motto: ‘Hidup untuk makan’ Dan tampaknya ini yang terjadi di sekitar kita. Pola hidup materialistik. Hal ini dibahas panjang lebar pada artikel ini.

High Thinking

Cara berpikir berkualitas kemanusiaan, itulah High Thinking. Cara berpikir selaras dengan kebijakan alam semesta berarti kita hidup dalam suatu keutuhan atau kesatuan. Utuh berarti sampurna. Kesatauan berarti merasakan bahwa masing-masing dari kita merupakan organisme calma kehidupan ini. Tidak ada sift saling merendahkan pada lainnya. Makhluk, baik tumbuhan maupun alam merupakan bagian satu kesatuan yang saling menunjang dalam kehidupan ini. Setiap makhluk memiliki peran masing-masing. Ibarat suatu kantor. Tanpa berperannya bagian cleaning service, beta kotor dan amburadulnya kantor. Tukang sapu memiliki peran untuk membersihkan agar menciptakan kenyamanan kerja bagi yang berpangkat direktur atau manajer.