Banyak orang salah memahami tentang spiritual. Pada tayangan TV banyak terjadi kesalahpahaman tentang hal ini. Mereka yang bisa melihat makhluk halus dianggap praktisi spiritual. Mereka yang bisa komunikasi dengan benda pusaka dianggap praktisi spitual juga. Mereka yang kemunikasi dan mengatasi kesurupan juga dianggap praktisi spiritual.

Mind (gugusan pikiran dan perasaan) yang spiritual pada dasarnya adalah mind yang ilmiah. Ia ingin mengeksplorasi dan mengalami sendiri apa itu kebenaran. Oleh karena itu tidak pertentangan antara sains dan soiritual.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Seorang spiritual tidak menjadi skeptis selamanya. Ia tidak terperangkap dalam jaring-jaring teori ilmiah dan filosofi. Ia menemukan kebenaran dan me-aplikasikannya dalam kehidupannya sendiri. 

(This is Truth That too is Truth by Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Berdasarkan pemahaman di atas, maka seorang Albert Einstain pun bisa dikatakan seorang spiritualis. Dengan mempelajari medan energi yang ada di sekitarnya, ia pernah mengatakan bahwa kita semua hidup dalam medan energi yang sama. Berlandaskan hal ini, ia kemudian menyadari bahwa kita semua memiliki kesamaan. Dan ia bisa menerima bahwa ketika seseorang disakiti sesungguhnya kita semua tersakiti. Kesakitan seseorang akan merombak medan energi sekitarnya. Karena kita hidup dalam medan energi yang sama, ia sadar bahwa bukan pada tempatnya menyakiti seseorang.

Mind yang ilmiah berarti semua proses berjalan dalam tahapan, tidak ada yang terjadi secara instant. Spiritual pun demikian. para spiritual sejati sangat memahami hukum sebab akibat. Ilmuwan sejati pun sangat mempercayai akan hukum ini. Jika tidak mau disakiti jangan menyakiti. Bukankah ini hukum sebab-akibat. Aksi sama dengan reaksi.

Pengertian klenik berbeda. Seakan semuanya bisa terjadi secara instant. Dalam Ayur Hypnotherapy tempat saya berbagi, sebelum melakukan beberapa latihan pendahuluan, saya berikan pengertian kerja pikiran dan energi. Saya sampaikan bahwa tidak ada latihan yang instant. Semua harus dilakukan sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa membantu kita kecuali kita sendiri.

Spiritual menjadikan peningkatan terhadap pemberdayaan diri sendiri. Ia tidak mempercayai sesuatu yang instant. Semua ada proses yang terjadi. Seseorang tidak akn pintar jika tidak melalui suatu proses belajar. Mau sembuh dari penyakit? Kelola tubuh sendiri dengan disiplin berlatih, maka tubuh kita pun menjadi sehat. Seorang spitual tidak akan menggantungkan diri pada orang lain. Ia akan mandiri.

Sebaliknya, klenik sangat mempercayai hal yang instant. Mereka adalah yang menggantungkan pada hal yang terjadi secara instant. Mereka tidak mandiri. Mereka menggantungkan pada sesuatu. Misalnya benda yang dianggap bertuah. Bersandar pada orang atau benda bukanlah cara pikir seorang spiritualis.

Seorang spiritualis akan melakoni keyakinannya. Seorang klenikkus bisa mengatakan bahwa ia membela keyakinannya. Membela berarti menganggap yang dibela lebih lemah, maka perlu dibela. Ada ego dalam hal ini. Menganggap orang lain tidak hidup dalam medan energi yang sama.

Pendek kata; seorang spiritual tidak bersandar pada sesuatu yang lain. Ia akan berupaya untuk memberdayakan diri. Ia yakin pada hukum sebab akibat. Saat ia berupaya; ia sedang menciptakan sebab. Hasil adalah akibat. Di atas segalanya, ia mempercayai akan adanya energi yang abadi tidak pernah punah.

Klenik percaya bahwa sesuatu bisa terjadi tanpa sebab. Ia bisa bersandar pada sesuatu. Ia anggap tanpa upaya bisa terjadi. Inilah sebabnya mereka yang percaya klenik dengan mudah bisa ditipu. Berbeda dengan spiritualis, tiada uang datang tanpa kerja. Ada sebab maka ada akibat. Dengan meyakini bahwa kita semua hidup dalam medan energi yang sama, ia tidak akan menyakiti orang lain. Menyakiti orang lain sama saja merusak medan energinya sendiri.

Bisa saja yang spiritual melihat makhluk halus. Ini terjadi karena adanya frekuensi yang sama pada saat itu. Demikian juga bisa saja seorang spiritual memahami fenomena alam. Ia akan menyampaikan dengan penjelasan bahwa saat itu ia memiliki gelombang frekuensi sama dengan alam. Bukan hal ghaib yang tidak terjelaskan.