Jangan hindari stress. Inilah energi. Tanpa adanya energi ini, kita bisa mati. Saya ingat cerita tentang ikan salmon di Jepang.
Sejumlah anakan ikan salmon harus dibawa dari suatu tempat ke lokasi lainnya. Para petugas membawa ikan salmon seperti biasa. Dimasukkan suatu tempat dan dibawa ke lokasi pembesaran ikan salmon. Para petugas heran, sehati-hati apa pun, kira-kira 30-40% anakan ikan salmon mati.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Suatu ketika, para petugas tanpa sengaja terikutkan ikan hiu kecil. Ikan hiu ini mengejar salmon. Saat sampai di tujuan, ada 10 anakan salmon dimangsa hiu, tetapi sebagian besar hidup. Prosentase kematian lebih kecil daripada 30%. Setelah diadakan penelitian, ternyata ikan salmon yang mati karena kurang stress. Anakan salmon bisa hidup karena adanya stress karena di kejar hiu.
Energi kehidupan tidak ada karena kurang stress. Adanya stress karena di kejar hiu ternyata membuat salmon hidup. Tanpa beban stress hilang juga energi.
Ya, stress adalah energi Untuk transformasi. Stress terjadi ketika ada tekanan. Tekanan adalah energi atau gaya. Stress merupakan reaksi dari tekanan luar. Bayangkan jika tidak ada gaya dari luar. Dapat dipastikan tidak ada energi stress. Tanpa adanya energi yang berupa stress, kita mati perlahan. Hal ini terjadi di suatu negara maju dan makmur. Saat segalanya sudah tersedia, ada suatu kebingungan terhadap sesuatu yang akan dikerjakan. Namun jika ada tekanan dari luar justru memicu timbulnya energi.
Depresi atau tidak bergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika kita bisa menggunakan tekanan dari luar untuk introspeksi diri, kita kemudian akan menggunakan energi yang timbul untuk berkarya lebih kreatif. Tentu kita harus sadar terlebih dahulu bahwa tekanan dari luar adalah suatu aksi. Reaksi timbul sebagai perlawanan terhadap aksi.
Mengolah gaya dari luar untuk menimbulkan diri adalah suatu seni kehidupan. Seni berarti keindahan. Keindahan berarti sifat Ilahi. Sifat Ilahi berarti kekuatan dan kekuasaan. Kekuatan dan kekuasaan untuk menguasai diri. Adanya tekanan dari luar bukan untuk membunuh tetapi untuk bangkit dan berkarya berlandaskan sifat Tuhan. Tanpa kesadaran ini, kita menjadi budak tekanan lingkungan dari luar. Kita harus selalu ingat bahwa keberadaan dan kejadian di dunia Ini selalu sama. Hanya pelakunya saja yang berubah. Jalan cerita nya masih sama. Harta, wanita, dan tahta…