Mungkin banyak dari kita yang terkejut bahkan mengutuk atau memaki. Namun kenyataan yang kita hadapi membuktikan realita sesungguhnya. Kekacauan yang terjadi di sekitar kita sebagai akibat menganggap bahwa tempat ibadah di kuil, gereja atau masjid. Ketika kita hanya menganggap tempat tersebut sebagai tempat suci, kita melakukan kemunafikan.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Perdana menteri Nehru sangat populer dengan slogan:

Work is Worship; Your Workplaces are Your Temples.’

Dalam ajaran Kristen demikian juga: ‘ Ora et Labora’ –> Bekerja sambil berdoa. (Krishna, Anand: The Kaligis Success Factors)

Jika kita hanya menganggap berdoa hanya di tempat ibadah seperti kuil, wihara, gereja atau masjid ataupun pura, kita telah melupakan bahwa sesungguhnya Tuhan bukan hanya berada di tempat tersebut. Kita telah menafikkan kehadiran Nya di barat, di timur dan dimana-mana. Dia selalu hadir dimanapun kita berada, lantas mengapa kita hanya merasa berdoa dan menyembah dia di tempat ibadah?

Inilah sebabnya korupsi meraja lela, tindak kekerasan atas nama agama bertebaran. Merasa paling benar dan paling suci. Demo buruh menuntut kenaikan gaji, namun ketika diminta untuk meningkatkan kemampuannya, mereka memilih diberikan kendaraan bermotor. Ini memang cerita lucu.

Ada seorang teman yang bekerja sebagai HRD di suatu perusahaan asing. Tentu perusahaan asing tersebut sangat mendambakan pekerjanya memiliki kemampuan yang semakin meningkat sehingga produktivitasnya naik. Untuk itu, ia bertanya dengan bercanda; “Jika disuruh memilih antara anda dikursuskan untuk meningkatkan kemampuan kerja dan diberikan motor, anda pilih yang mana?” Dan para buruhpun berteriak dengan semangat: “Motor….”

Inilah bukti bahwa kesadaran para buruh sangat rendah bahwa peningkatan kemampuan sangat berarti untuk peningkatan produktivitas. Kebanyakan dari kita lupa bahwa matinya perusahaan juga matinya penghasilan kita.

Dalam pekerjaan sehari-hari, jenis pekerjaan apapun tidak berbeda. Seorang wirausaha dan pekerja atau buruh sama saja kedudukannya. Yaitu berperan besar dalam maju mundurnya perusahaan. Doa kita adalah pekerjaan kita. tempat ibadah kita bukanlah di gereja, kuil, pura, wihara ataupun masjid. tempat ibadah kita adalah tempat kerja kita.

Sama sekali tidak dapat dipisahkan antar tempat kerja dan tempat ibadah. Antara bekerja dan berdoa. Doa kita manjur dan berhasil dikabulkan jika kita bekerja sambil berdoa. Kita beribadah di tempat kerja. Saat kita akan mencuri waktu di saat kerja, kita ingat bahwa kita sedang bekerja dan Tuhan memantau segala perbuatan kita. fokus pada pekerjaan seperti fokus saat berdoa akan menjadikan manusia hidup dalam keberagamaan. Bukan hanya sekedar agama dibuktikan dalam katepe atau beribadah.

Percayalah bahwa Tuhan tidak membutuhkan berpa kali kita menyembah Dia. jelas dalam kitab suci disebutkan bahwa: ‘Wajah Allah di barat, di timur dan dimana-mana.’So, Tuhan juga eksis di tempat pekerjaan juga. Bukan hanya ada di tempat ibadah. Namun juga bukan berarti bahwa tempat ibadah ditiadakan atau tidak perlu. tempat ibadah adalah sarana untuk merenungkan dan mengingatkan kita bahwa tempat itu merupakan tempat sakral. Jika tiada tempat ibadah, bisa saja kita semakin kacau.

Tempat kerja tidak bisa dipisahkan dan berdiri sendiri dari tempat ibadah yang kita kenal selama ini. dengan cara menyadari bahwa saat kita bekerja adalah bukti keseriusan kita atas permintaan kita di tempat ibadah, keberhasilan permohonan kita adalah keniscayaan.

Dengan menganggap bahwa tempat kerja kita sebagai bagaikan tempat ibadah yang selama ini kita anggap sakral, dengan sendirinya kita akan bekerja lebih tekun. Karena kita menyadari bahwa Tuhan juga sedan memantau kejujuran kita. Dia selalu melihat segala perbuatan kita dimanapun kita berada.

Anggapan bahwa tempat kerja bukan tempat ibadah menjadikan manusia munafik. Ia bisa berdoa dengan khusyuk dan rajin ketika di tempat ibadah, namun ia akan bermalas-malasan dan mencuri waktu ketika bekerja. Karena ia menganggap bahwa ia bisa lolos dari pantaun mandornya. tetapi ia lupa bahwa Mandor Agung sedang memantau pekerjaannya. Jika ia tetap sadar bahwa tempat kerjanya juga tempat ibadah, ia akan selalu meningkatkan kualitas kerjanya sehingga permohonan doanya agar kesejahteraan bagi dirinya terkabul…..