Kebahagiaan setelah kematian

Kebahagiaan setelah kematian adalah cara berpikir yang halu alias tidak nyata. Sesungguhnya kebahagiaan bukan karena kita mendapatkan sesuatu. Kebahagiaan hanya terwujud melalui cara memberikan rasa bahagia terhadap orang lain atau makhluk hidup.

Namun sesungguhnya bukan hanya makhluk hidup saja, tetapi juga yang tidak hidup atau benda mati. Namun sejatinya, adakah benda mati? Sejatinya tiada benda mati. Yang kita sebut sebagai benda mati hanyalah karena ia tidak bisa bergerac. Namun bukan lagi rahasia bahwa benda mati juga mengandung atau terdiri dari elektron dan neutron yang senantiasa bergerak. Inilah struktur atom yang katanya ada. Ternyata tidak seorang pun yang pernah melihat atom; atom hanyalah asumsi…..

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Pesan Shri Krishna

Dalam buku Guru Yoga yang dituliskan oleh Maharishi Anand Krishna tertuliskan:

“Ia yang teguh dalam keyakinannya, meraih Pengetahuan Sejati; dengan Pengetahuan Sejati, ia mengendalikan indranya. Dan, dengan Pengetahuan Sejati pula ia mencapai kedamaian abadi. (Sebaliknya) mereka yang bodoh, tidak berpengetahuan; tidak pula berkeyakinan; dan senantiasa ragu – niscaya akan binasa. Baginya tiada kebahagiaan di dunia ini, maupun di alam kematian.”

(Bhagavad Gita 4: 39-40)

Bhagavad Gita (BG) tidak lekang oleh waktu; inilah pedoman melakoni kedupan secara utuh dan membuat seseorang bisa menggapai pengetahuan sejati. Pesan ini tidak lekang oleh waktu dan Perubahan zaman. Karena segala sesuatu yang disampaikan oleh Shri Krishna dalam BG sanat relevan untuk dilakukan segala zaman. Masalah setiap orang tidak berbeda dari zaman dahulu sampaikan sekarang sehingga penyelesaiannya pun pasti sama.

Banyak orang menyebarkan kebohongan bahwa ada kebahagiaan setelah kematian sehingga mereka yang tidak mampu menggapai kebahagiaan memiliki kecenderungan untuk menggapai kebahagiaan setelah kematian tubuh. Golongan ini lupa akan ayat dalam kitabnya sendiri: ‘Bila di dunia buta, maka di alam setelah kematian pun tetap buta.’ Dengan kata lain bahwa sesungguhnya kebahagiaan di dunia ini lah yang akan mendorong seseorang bahagia juga setelah kematian tubuhnya.

Terjadinya Kebahagiaan

Kebahagiaan diperoleh bukan dari terpenuhinya keinginan indrawi. Misalnya: seseorang ingin mendapatkan istri. Dan tercapailah pemenuhan mendapatkan istri. Akan kah ia bahagia?

Tidak juga. Silakan tanyakan pada mereka yang setelah satu tahun berumah tangga. Banyak masalah yang dihadapi. Karena pelaminan bukan akhir segalanya, namun awal banyak masalah. Kepuasan karena mendapatkan wanita idaman hanya bisa dirasakan sesaat, bagaikan seseorang mendapatkan benda yang diinginkan. Masih baik benda yang tidak memiliki keinginan. Istri adalah manusia yang memiliki juga banyak masalah. Ingat teman, ia juga memiliki keluarga sendiri dengan banyak persoalan. Bahagia?

Pelayanan terhadap sesama makhluk adalah kebahagiaan. Dan laku ini hanya bisa dijalani selama masih bertubuh. Dan rasa bahagia ini terekam dalam memorinya. Memori ada dalam pikiran dan perasaan. Kematian fisik tidak serta merta mengakhiri beban masalah. Pikiran dan perasaan arau ROH aan tetap eksis.

Pengendalian terhadap indra menghasilakan kebahagiaan. Dasar kebahagiaan: Relasi, Kesehatan dan Kepuasan. Uang bukanlah sumber kebahagiaan.

Di dunia hidup bahagia, maka kebahagiaan setelah kematian pun dicapai