Kehendak Bebas

Banyak orang memberikan tafsir bahwa manusia memiliki kehendak bebas. Sama sekali tidak. Hidup manusia bagaikan permainan melemparkan dadu. Banyak kemungkinan bisa terjadi, semuanya sebagai akibat dari ulah atau perbuatan kita sendiri. Mungkin ada yang disebut cetak biru atau ‘blue print‘ itu juga sebagai hasil perbuatan kita. Semuanya hasil atau buah dari pikiran kita.

Mau berbuat buruk juga boleh, tetapi bila pada suatu ketika kita menuai buah tanaman kita sendiri, janganlah mengeluh. Sejatinya alam ini memiliki hukum dasar atau bahkan bisa dikatakan bahwa landasan terwujudnya alam semesta sebagai akibat dari sebab. Sebabnya Dia ingin bermain, maka akibatnya terwujudlah semesta ini. Hukum ini menjadi landasan terjadinya segala sesuatu di alam semesta ini.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Mengacu hal di atas, tiada satu pun yang terjadi di sekitar kita tanpa konsekuensi atau akibat. Bagaimana mungkin kita memiliki kehendak bebas? Semua kejadian sebagai alibat dari sebab ciptaan kita sendiri.

Menghindari kejadian buruk

Tidak sulit menghindari kejadian buruk. Walaupun tidak 100%, tetapi kita bisa mengurangi atau meminimalisir. Kita mesti ingat bahwa hukum alam juga termasuk Law of Attraction. Hal baik juga menarik yang baik. Yang patut diingat selalu adalah bahwa kita saat ini menerima akibat perbuatan masa lalu sekaligus menciptakan masa depan. Dengan pemahaman ini, kita bisa menerima bila mengalami kejadian buruk. Tidak perlu berkeluh kesah.

Kesadaran bahwa kejadian buruk yang kita alami sebagai buah yang pohonnya kita tanam di masa lalu akan menjadikan diri kita lebih tabah dan sabar bahwa ini pun akan berlalu pada suatu ketika. Dan sebagai upaya kita menciptakan keadaan yang menyenangkan di masa akan datang, kita harus berpikir, berucap, dan berbuat baik.

Do Good

Ya, berbuat baiklah karena itu memang sifat sejatimu. Ingatlah bahwa dalam diri setiap makhluk bersemayam Dia Yang Maha Mulia. Kembalilah ke kesejatian diri. Kita tidak bisa membiarkan sifat-sifat buruk menguasai diri kita. Do Good because You are Good. Silakan baca ini.

Selama ini kita salah mengenal diri. Kita anggap bahwa diri kita sebagai yang disematkan oleh masyarakat. Misalnya, si A sebagai dokter, pengacara, dan lain-lain profesi.

Semuanya sebagai akibat pemberian dari lingkungan. Padahal, mayoritas lingkungan belum tentu benar, bahkan sesungguhnya salah. Kita terkena pengaruh hipnosis massal. Tanpa disadari kita menjadi budak lingkungan. Dan inilah penyebab kekacauan di atas bumi ini.

Hidup ini penuh dengan resiko. Ketika kita selalu menyalahkan orang di sekitar kita, maka solusi untuk menciptrakan kedamaian hanyalah slogan…

Mari kita simak dengan seksama video di bawah ini: