Saat aku lahir, aku sudah berada di bumi. Selain bumi masih ada milyaran planet. Di dalam satu galaksi diperkirakan sekian milyar planet. Selain galaksi yang di tempati bumi masih ada sekian puluh galaksi lagi. Itulah luasnya alam semesta. Alam selalu berkembang. Planet ada yang dalam proses kepunahan. Ada pula yang dalam proses pembentukan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Demikian pula yang di bumi sendiri. Kadang suatu saat terdapat ilmuwan yang katanya menemukan species hewan/tumbuhan baru. Tiada seorangpun tahu, apakah species tersebut baru ditemukan atau bahkan baru tercipta sekian jam atau sekian hari atau sekian bulan yang lalu. Tiada seorangpun yang mempu mengetahuinya.
Semua terjadi secara alami tiada yang mampu mendeteksinya. Demikianlah proses alam yang terjadi. Jika semua kemudian dikatakan bahwa itu karena Tuhan yang mencipta, itupun karena kebingungan manusia sudah pada titik puncaknya. Makanya satu-satunya untuk jalan hanya cari sandaran adalah menciptakan Tuhan, itupun hanya untuk untuk menutupi ketidaktahuannya.
Kita semua sudah lahir dan berada di dalam Tuhan. Dia sendiri masih terus berkembang. Lahir dan punahnya planet merupakan bukti bahwa Dia masih terus berkembang. Dia tidak mandeg. Itulah kehidupan. Terus berubah dan berkembang. Jika manusia mandeg dan tidak berkembang berarti dia dalam proses kematian.
Tiada seorangpun mampu memahami dan tahu apa dan siapa Tuhan. Jika Dia bisa didefinisikan, Dia bukan Tuhan lagi. Semakin misteri Dia semakin abadi. Jika ada seorangpun bisa membela Tuhan, pasti sosok itu lebih kuat dan besar daripada Tuhan. Luar biasa!!! Ada sosok yang bisa hidup di luar Tuhan… Bukankah Tuhan ada karena manusia yang mengadakan. Demikian juga Tuhan, Dia tidak butuh manusia menyembah Nya (mungkin, karena saya juga tidak tahu).
Memang enak sih membicarakan Tuhan yang tidak bakalan bisa komplain. Tuhan yang bisa kita apakan saja. Kita sembah, kita bela, kita mintai keperluan kita. Pendeknya sosok Tuhan kita ciptakan untuk memenuhi keinginan kita. Bahkan ketika kita kena musibah, kita lantas omong bahwa Tuhan sedang menguji kita. Benar- benar Tuhan kita ciptakan untuk tempat beralasan. Ketika kita gagal dalam berusahapun, kita bilang bahwa Tuhan belum mengijinkan.
Wah pokoknya kita memerlukan Tuhan untuk menumpahkan segala ketidak mampuan kita untuk mengatasi permasalahan. Jadi kalau ada seorangpun kita mau menggantikan Tuhan, mesti tidak bakalan lama umurnya. Cepat sakit dan tidak berumur panjang. Pusing 13 keliling………
Ketika sampai pada titik pemahaman demikian, saya menyerah dan berserah. Di atas segalanya, saya bersyukur karena saya lahir kembali ke dunia ini. Tiada layak bagiku untuk meminta. Karena kesempatan keberadaanku di dunia sudah merupakan anugerah besar bagiku. Kesempatan untuk menyelesaikan sebab-sebab masa lalu. Yang kupantas lakukan adalah menyerahkan segala keburukan yang ada di dalam diriku. Dialah Yang Maha Pendaur Ulang. Tiada seorangpun yang mampu menyerap negativitas yang ada di dalam diriku kecuali Dia……
Ketika seseorang beranggapan bahwa Tuhan akan membelanya karena ia sudah menyembah Tuhan. Saat itulah aku faham bahwa orang tersebut tidak memahami Tuhan. Jika Tuhan mengabulkan permintaan orang tersebut, Dia bukan Tuhan lagi. Karena Tuhan pula yang menciptakan mereka yang katanya tidak menyembah Tuhan. Jika Tuhan pilih kasih, Dia bukan Tuhan. Tuhan Maha tidak membedakan. Tuhan melampaui buruk dan baik. Mereka yang benar-benar memahami Tuhan, tidak bakalan meminta sesuatu. Karena ia faham bahwa Tuhan melampaui segalanya.
Baik dan buruk yang dialami manusia semata-mata karena kepentingan si manusia terganggu. Ketika menguntungkan si manusia, maka baiklah itu baginya. Jika merugikan,maka buruklah adanya. Ego si manusia yang merajai pikiran orang ini…….
Ya Tuhan terima kasih atas kemurahan Mu telah memberi kesempatan bagi percikan Mu yang ada dalam menghidupi badan ini. Wahai pikiranku, menepilah dan menyerahlah agar Sang Jiwa Mulia bisa merasakan pertemuan kembali dengan Sang Sumber Agung…….
Di atas segalanya Tuhan ataupun sebutan Dia, pasti Maha Ada. Tanpa keberadaan Nya, tiada tempat bagi jiwa yang saat ini menghuni badanku untuk kembali. Dan saat itulah pertemuan Agung terwujud. Itupun jika tiada lagi selubung yang menghalanginya….. Busana keduniawianlah selubung itu…….Tuhan???