Sama sekali tidak, ini menurut pandangan saya. Mengapa??? Mungkin pandangan saya dan anda berbeda; dan itu merupakan keniscayaan. Bukankah perbedaaan itu keindahan yang membuat forum Kompasiana seru. Tanpa adanya perbedaan, tanpa adanya perbedaan bagaimana mungkin pelangi bisa dikatakan indah?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Kembali pada Vicky yang dahulunya tunangan Zaskia si goyang itik (Gotik). Mari kita amati secara cermat.

Setelah melakukan pertunangan dengan Zaskia yang diliput oleh beberapa teve swasta dan wartawan, ternyata mengundang reaksi cukup keras dari beberapa orang yang pernah ditipunya. Bahkan dari Kejaksaan pun turun tangan untuk menahannya karena memang si Vicky buron.

Tentang penipuan yang dilakukan oleh Vicky terhadap beberapa artis penyanyi dangdut. Jika anda simak, semuanya karena rayuan gombal Vicky yang mengaku anak pejabat, kenal dokter bedah plastik, pengusaha kaya dan sukses, dan lainnya yang intinya berkaitan dengan kekayaan atau materi.

Parahnya, semuanya silau oleh materi. Apa karena kepintaran Vicky yang menebar pesona atau karena keserakahan mereka yang kena tipuan?

Keberhasilan tipuan Vicky penyebab utamanya adalah karena yang ditipu bodoh dan serakah. So, semua keberhasilan atau kesuksesan Vicky dalam menggaet Zaskia si goyang itik karena keserakahan yang ada dalam diri mereka. Sama dengan peristiwa seseorang yang mengaku kena hipnotis. Keberhasilan manusia yang katanya bisa hipnotis terjadi karena sesungguhnya si orang yang terhipnotis sudah bermain dengan pikirannya sendiri.

Saat si orang terhiponotis diberikan bayangan keuntungan yang sesungguhnya tidak masuk akal, pikirannya langsung berkhayal.’ Wah gue bakal untung gede ini’. Pikirannya sendiri yang kemudian menghipnotisnya; dan akhirnya ia mengalami kerugian uang. Seandainya ia saat itu berpikir, tidak mungkin mandapatkan uang semudah ini. Ia sadar bahwa uang atau harta mesti diupayakan atau dengan kerja keras. Saat itu juga, ia terlepas dari pengaruh si penghipnotis.

Demikian juga mereka yang tertipu oleh kepintaran Vicky bicara. Jika para artis penyanyi dangdut tidak serakah bahwa jika berhubungan dengan Vicky akan mendapatkan rumah,mobil, ataupun bedah plastik gratis, dan lain sebagainya; tidak mungkin mereka tertipu. Pangkal utamanya adalah keserakahan dari mereka yang ‘katanya’ merasa tertipu.

Semestinya mereka malu. Pengaruh hipnotis keserkahannnya sendiri yang membuat dirinya terjebak. Jangan salahkan Vicky. Akuilah bahwa diri sendiri yang serakah sehingga kehilangan duit atau lainnya.

Saya tidak membela Vicky. Tetapi, marilah kita introspeksi diri dalam pergaulan. Benarkah kita bergaul dengan seseorang karena kita punya pamrih dari orang tersebut? Atau kita ingin berbagi kebahagiaan agar teman dekat atau mereka yang bergaul dengan kita mendapatkan sesuatu yang bernilai bagi evolusi jiwanya.

Harta, Wanita, dan Tahta adalah kelengkapan dunia. Tanpa ada ke tiganya, dunia sepi. Namun di balik kegemerlapan wanita, harta, dan tahta terdapat jebakan maut yang mematikan bagi evolusi jiwa. Apakah hanya untuk kenyamanan badan kita berada di muka bumi?

Hanya kita yang bisa menentukan pilihan. Bukan orang lain. Teman, keluarga atau keluarga sekedar memberikan masukan. Kita lah penentu akhirnya.

Anggap peristiwa Vicky sebagai humor kehidupan. Itu juga yang terjadi dalam kehidupan kita. Bukan orang lain yang bersalah, namun kita sendiri yang mesti memberdaya diri untuk hidup yang lebih bermakna…..