” Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang kamu tidak tahu tentangnya,
karena sesungguhnya penglihatan, pendengaran dan hatimu akan dimintai
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
pertanggungjawaban”
(OS 17:36)
Cilaka jika demikian….. Kita semua diwajibkan melakukan segala sesuatu dengan kesadaran seutuhnya. Selama ini kita hanya ikut-ikutan. Menuduh orang lain kafir dan musyrik tanpa mengerti maksudnya. Hanya karena mengikuti kata orang yang katanya tahu. Melarang orang lain beribadah sesuai dengan ritual agamanya pun sesungguhnya sudah salah jika mengacu ayat ini. Karena kita hanya ikut-ikutan tanpa mengerti benar atau tidaknya yang diperintahkan orang yang kita anggap benar.
Benar orang tersebut dipersalahkan, tapi kita sendiri yang menanggung kesalahan tersebut. Tidak bisa kita meletakkan tanggung jawab kesalahan kita terhadap orang tersebut. Kita sendiri yang kurang pengetahuan dan lemah melakukan pengkajian terhadap sesuatu yang akan kita lakukan. Jika perbuatan tersebut sudah dilakukan, bukan lagi tanggung jawab orang tersebut. Karena mata kita yang melihat dan kuping juga digunakan untuk mendengarkan saran. Tangan yang berbuat haruslah bertanggung jawab sendiri.
Jika mengikuti anjuran seseorang untuk melakukan penganiayaan terhadap seseorang, kita mesti bertanggung jawab sendiri. Saat kita diminta melakukan perbuatan yang merugikan orang lain semestinya kita telaah kebenaran perintah tersebut sesuai yang dituliskan dalam kitab suci. Jika kita hanya menurut peintah membabi buta berarti kita mengabaikan yang disampaikan para nabi. Jangan lah berkilah bahwa kita pengikut nabi. Kita adalah penghianat ajaran nabi.
Kita bukan pengikut nabi tetapi pengikut atau hamba dari orang yang meminta kita melakukan serangan atau penganiayaan terhadap orang yang tidak disukai oleh orang yang memberi perintah. Orang tersebut sesungguhnya juga membutakan diri demi untuk memperoleh pujian. Lucunya ia menganggap orang menuruti perintahnya akan masuk surga. Edannya lagi, ia saja belum tahu surga dimana letaknya, ehhh… sudah menjanjikan. Ia tidak tahu, kemudian memerintahkan orang lain melakukan perbuatan yang tidak sejalan dengan sifat Tuhan. Kebohongan dan pembodohan berlipat…
“Ketahuilah dan kenalilah dirimu. Dengan mengenal diri, maka mengenal Tuhan….”
Ini juga ayat Tuhan. Begitu banyak peringatan dan wahyu yang disampaikan. Namun tetap saja manusia menutup mata hatinya. Ia telah menghianati ayat:
“Barang siapa matahatinya buta di bumi, di akherat akan lebih dibutakan lagi”
Oleh karenanya, belajarlah dengan tepat dengan mengkaji terlebih dahulu pesan yang sudah disampaikan. Janganlah menutup matahati, pendengaran, dan penglihatan hanya karena di janjikan bidadari di surga oleh orang yang kenal surga pun belum. Bukankah mereka juga berkata bohong? Belum pernah tahu tetapi sudah menjanjikan….