Dedicate all those actions as worship unto the LORD
( Jadikan setiap tindakan sebagai persembahan kepada Yang Maha Kuasa )
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dengan cara “menjadikan setiap tindakan sebagai persembahan”. Inilah tolak ukur yang mesti dipakai.
Dari pagi hingga malam, sejak matahari terbenam, sejak membuka mata, hingga memejamnya, menyangkut hal-hal kecil dan sepele, hingga kegiatan-kegiatan besar dan penting, lakukan itu sebagai persembahan.
Bukalah mata bagi Kebesaran dan Keagungan Ilahi. Berusahalah untuk melihat langit nan luas tak terbatas, tak terbingkai. Ia Yang Maha Luas daripada langit yang luas itu – Maha Besar Allah, Maha Suci Rabb!
Saat membuang air besar atau kecil, niatkan dalam hati: “Kuil Mu ini tengah kubersihkan bagi Mu! Berkenanlah untuk menerima dan senantiasa bersemayam di dalamnya.”
Bersemangatlah saat saat menggosok gigi, saat cuci muka, saat mandi, saat membersihkan tubuh, karena sesaat lagi kita akan berjumpa dengan Nya. Kita akan bertatap muka dengan Nya di tengah masyarakat. Bukankah Wajah Nya ada dimana-mana? Di Barat, di Timur, di Utara, di Selatan.
Bukan saja makanan dan minuman, tetapi bacaan, pikiran, perasaan…. persembahkan semua itu kepada Dia….namun, sebelumnya, bertanyala kepada diri sendiri, ; “Patutkah kupersembahkan semua itu kepada Nya?”
Bila belum memiliki kasih, janganlah berpura-pura…. Persembahkan apa yang anda miliki, termasuk kebencian yang selama ini bersarang di dalam hati dan kalbu anda, lalu jujur berucap, “Ya Allah, hanyalah ini yang kumiliki… berkenanlah untuk menerima apa yang kumiliki ini.” Dan, anda pun akan kaget sendiri bahwa dalam kejujuran itu kebencian anda seketika berubah menjadi cinta.
Mari kita jadikan setiap tindakan sebagai persembahan kepada Yang Maha Kuasa, tanpa mencari pembenaran terhadap kejahatan yang kita lakukan atas nama agama dan pemahaman yang sempit tentang keagamaan. Aksi bom bunuh diri bukanlah persembahan kepada Dia Yang Maha Kuasa. Para pembom melakukannya demi surga, demi mati syahid, demi provokator yang meracuni otak mereka. Aksi-aksi kejahatan seperti ini awal sudah tidak merupakan persembahan. Niat di balik aksi itu sudah menghianati kepercayaan Nya terhadap kita sebagai khalifah, sebagai pemegang amanah, sebagai wali dunia ini.
Ia menginginkan kita berlaku sebagai pemelihara, pelestari, penjaga, tetapi kita malah menjadi perusak. Ia menginginkan supaya kita membawa berkah, tetapi kita malah menyebabkan bencana. Seorang penjahat berdarah dingin membunuh banyak orang atas nama agama dan Tuhan, tanpa mengetahui arti agama. Tanpa menyelami keagungan serta kebesaran Tuhan. Apa yang dia ketahui tentang Tuhan, tanpa mengetahui agama dan Tuhan? Ia bertindak ‘karena’ sesuatu…… Dan ‘karena’ itulah yang menyebabkan jiwanya tidak kembali ke asal. Berasal dari Allah, ia kembali ke dunia, tidak ke Allah. Berasal dari Ketinggian yang Tak Terhingga, ia merata dengan tanah, malah menjadi makanan cacing-cacing di bawah tanah. Jiwanya gentayangan ke mana-mana, hingga ia tersadarkan bahwa hanya pertobatan yang dapat membebaskannya.
Catatan: Dikutip dari buku.
5 Steps to Awareness ( 40 Kebiasaan Orang yang Tercerahkan ) by Anand Krishna.